Logo Lintasterkini

Frederik Kalalembang: Selama SIM Card Bodong Masih Ada, Judi Online Tidak Akan Pernah Berhenti

Muh Syukri
Muh Syukri

Rabu, 08 Januari 2025 15:29

Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Frederik Kalalembang
Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Frederik Kalalembang

JAKARTA – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Frederik Kalalembang, menyerukan langkah tegas untuk memberantas judi online yang kian meresahkan masyarakat. Ia menegaskan bahwa akar masalah dari sulitnya melacak pelaku judi online terletak pada penggunaan SIM card prabayar yang datanya sering dipalsukan.

“Saya sudah menyampaikan kepada Menteri agar penggunaan SIM card prabayar diperketat. Ini adalah sumber awal dari praktik judi online. Kalau kita benar-benar serius mau membasmi dan memberantas judol,” ujar Frederik, yang mewakili Dapil Sulsel 3, dalam pernyataannya, Rabu (8/1/2025).

Menurut Frederik, kemudahan memperoleh SIM card prabayar tanpa verifikasi identitas yang ketat telah membuka peluang bagi pelaku kejahatan, termasuk judi online, untuk beroperasi tanpa rasa takut.

“Sekarang, SIM card prabayar bisa dibeli dengan data palsu. Bahkan ada yang langsung siap pakai menggunakan identitas orang lain. Kasihan masyarakat yang identitasnya disalahgunakan oleh penjahat,” tegasnya.

Frederik juga menyoroti peran e-wallet seperti OVO dan Dana yang mengharuskan pengguna mendaftar dengan SIM card. “Kalau datanya palsu, bagaimana pihak berwajib bisa melacak? Polisi kesulitan menangkap pemain, apalagi bandar yang server-nya di luar negeri,” katanya.

Ia mengusulkan agar setiap pengguna hanya diperbolehkan memiliki maksimal dua SIM card prabayar. Jika ingin menambah, SIM card lama harus dihentikan. “Proses registrasi juga harus sesuai dengan data KTP dan KK yang valid,” tambahnya.

Frederik menilai penggunaan SIM card pascabayar yang terverifikasi identitasnya bisa menjadi solusi untuk mengurangi penyalahgunaan. “Saya yakin, tidak ada yang berani melakukan kejahatan dengan SIM card pascabayar karena identitasnya sesuai dengan pemiliknya,” jelasnya.

Dalam pernyataannya, Frederik juga mengungkapkan banyaknya pengaduan dari masyarakat terkait penipuan dan pemerasan yang melibatkan SIM card palsu. “Tidak sedikit yang menelepon saya meminta bantuan karena menjadi korban penipuan. Setelah dicek, pelakunya menggunakan identitas palsu,” ujarnya.

Frederik berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini. “Selama SIM card bodong masih ada, judi online tidak akan pernah berhenti. Ini harus segera ditindaklanjuti demi melindungi masyarakat,” tutupnya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News19 Januari 2025 00:11
Fraksi Mulia DPRD Makassar Minta Pemkot Tunda Lelang Kegiatan Fisik 2025
MAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar dari Fraksi Mulia mengimbau seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Makassa...
Nasional18 Januari 2025 19:23
Mabes TNI Gelar Upacara 17-an Bulan Januari: Panglima TNI Tekankan Kesiapan Hadapi Tantangan 2025
JAKARTA – Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) menggelar Upacara Bendera 17-an bulan Januari Tahun 2025, Upacara Bendera ini dipi...
Tokoh18 Januari 2025 17:16
Siapa Irjen Pol Yuda Gustawan? Sosok Hebat di Balik Jabatan Baru Wakabaintelkam Polri Pengganti Irjen Pol Merdisyam
Irjen Polisi Yuda Gustawan, S.H., S.I.K., M.H. resmi diangkat sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri (Wakabaintelkam Polri)....
News18 Januari 2025 16:11
Haka Auto-Voltron Resmikan SPKLU DC Charging CCS 2 60 kW di Haka Karebosi Makassar
MAKASSAR– Komitmen aktif Haka Auto untuk mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia kembali direalisasikan Jumat 17 Januari 2025...