MAMUJU – Dampak cuaca buruk disertai gelombang tinggi hingga lebih dari dua meter di perairan Mamuju Sulawesi Barat, sepekan terakhir, menyebabkan pelelangan ikan terbesar di Mamuju tidak beraktivitas.
Kardus-kardus plastik kosong tempat penampungan ikan milik para pengusaha hanya ditumpuk. Ratusan nelayan yang tidak berani menantang gelombang terpaksa hanya memarkir perahu di pantai.
Kondisi ini menyebabkan harga ikan melonjak 80 hingga 100 persen dari kondisi biasa. Sudah sepekan lebih tempat pelelangan ikan terbesar di Mamuju, sulawesi barat ini tidak beraktifitas, Pada hal biasanya tempat ini dipadati warga, pengusaha ikan, dan nelayan.
Tempat pelelangan ikan tersebut terlihat kosong. “Kondisinya tak memungkinakn melaut. Gelombang laut bisa mencapai empat meter,” ujar Ute, salah satu nelayan. Dia sempat nekat melaut, tapi tankapan yang didapat pun minim.
Tak hanya nelayan yang merugi, tetapi juga ratusan pengusaha ikan. “Pengusaha juga terkena imbasnya. Sejak sepi ikan mereka tak jualan lagi. Omzet pendapatan saya hingga Rp 2 juta perhari kini tak dapat pemasukan apa pun,” ujar Muhammad Amrin, pengusaha ikan di Mamuju. Abdul rauf, penanggung jawab TPI Mamuju membenarkan kondisi tersebut. (kpc)