SINJAI – Polres Sinjai bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai menggelar khitanan massal bagi warga kurang mampu, Selasa, (7/2/2017). Wakapolres Sinjai, Kompol Abdul Rauf mengatakan, peserta khitanan massal mencapai 28 orang dari berbagai kecamatan. Bhakti sosial tersebut merupakan kegiatan rutinitas Polres Sinjai menyambut Hut Bhayangkara pada Bulan Juli 2017 akan datang.
“Kami targetkan peserta hari ini sampai 100 orang. Masing-masing peserta khitanan massal adalah warga yang tidak mampu yang berasal dari berbagai kecamatan,” Kata Abdul Rauf.
Menurut dia, dalam kegiatan bhakti sosial ini, masing-masing polsek yang ada di 9 kecamatan Kabupaten Sinjai membawa minimal 3 warga.
“Khususnya, setiap polsek dari 9 kecamatan di Sinjai ini, masing-masing membawa minimal 3 orang warga untuk khitanan,” sebut Abdul Rauf.
Sementara itu, Sekretaris Dinas kesehatan Kabupaten Sinjai, Safri Sehu mengatakan bahwa tenaga medis yang telah bekerja melaksanakan bhakti sosial khitanan massal yang dlaksanakan terdiri dari tenaga medis dari Dinas Kesehatan.
“Tenaga medis yang dilibatkan pada kegiatan bhakti sosial khitanan massal ini terdiri dari dokter dan perawat yang berasal dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas Balangnipa, sehingga kami yakin kegiatan ini bisa berjalan dengan baik,” kata Safri.
Dijelaksan, untuk khitanan massal ini tidak dipungut biaya atau dilaksanakan secara gratis. Mulai dari pelayanannya hingga obat-obatnya semua digratiskan.
Berbagai kegiatan bhakti sosial seperti yang dilakukan jajaran Polres Sinjai yang melaksanakan sunatan massa bagi warga yang kurang mampu, merupakan salah satu bentuk wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat. Aparat Polri memang sudah menjadi keharusan membantu masyarakat. Apalagi pendekatan polisi kepada masyarakat adalah sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
Maka dari itu, Polres Sinjai mengadakan bakti sosial yang digelar dalam rangka untuk membantu masyarakat, dan sebagai wujud kepedulian Polri kepada masyarakat itu sendiri, apalagi bakti sosial ini merupakan salah satu agenda rutin secara internal dan eksternal dalam tubuh Polri.
Dengan kegiatan bakti sosial ini, terjadi interaksi antara Polri dan masyarakat. Maka, polisi tidak lagi terlihat sangar. Polisi juga memiliki wajah humanis. Jika masyarakat diberikan pelayanan sosial dan kesehatan, masyarakat akan meresa tenang.
Pada kesempatan acara bakti sosial, Wakil Kapolres Sinjai, Kompol Abdul Rauf memberikan semangat kepada anak-anak yang ingin melakukan khitanan (sunnat) massal. Dikatakan Wakapolres Sinjai ini lagi bahwa kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan jajarannya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap sesama dan dalam rangka mengimplementasikan Nawacita Jokowi-JK dan Prometer Kapolri khususnya pada poin peningkatan kepercayaan publik (Public Trust) serta pelayanan kepada masyarakat.
[NEXT]
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Tito Karnavian pernah mengemukakan kegiatan bakti sosial polisi, seperti di lokasi rawan bisa dilakukan seluruh Polda secara serentak. Utamanya di kawasan warga kurang mampu, kampung yang banyak narkoba, daerah konflik, serta lokasi yang kerap terjadi masalah kesenjangan berbau suku, agama, ras dan antar golongan.
“Di titik-titik itu agar disentuh dengan kegiatan kebersamaan seperti ini. Jangan ditangkap-tangkap saja. Dan ini akan lebih jauh sangat mencairkan,” pesan Jenderal Polisi Tito Carnavian.
Polisi, pun disarankan menggandeng pihak ketiga yang memiliki kepentingan sama, melalui sumbangan dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan. Sebab, Jenderal Polisi ini meyakini kegiatan bakti sosial membuat polisi dan masyarakat akan menjadi lebih akrab, sehingga diharapkan mengurangi kejahatan dan membuat suasana kondusif.
“Tujuannya membangun kesetiakawanan sosial, sehingga masyarakat lebih dekat. Kemudian mampu membangun keamanan swakarsa dan hubungan lebih baik dengan aparat keamanan,” ujar Tito. (*)