MAKASSAR – Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, menunda perayaan hari jadi Kota Parepare ke-63 tahun pada 17 Februari 2023 mendatang. Alasannya, Parepare masih berduka pascabanjir bandang pada 1 Februari lalu.
Penundaan juga secara resmi telah disampaikan kepada Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, saat Taufan berkunjung ke rumah jabatan Gubernur Sulsel, Senin (6/2/2023).
“Saya surah sampaikan kepada Pak Gubernur untuk menunda perayaan hari jadi Kota Parepare karena kita masih berkabung atas musibah banjir yang kita alami,” kata Taufan.
Baca Juga :
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, pun menyepakati usulan Wali Kota Parepare. Dia menilai, keputusan tersebut sangat bijak mengingat masyarakat dan jajaran pemerintah terus bergerak dalam penanganan pascabanjir.
“Ini tentunya keputusan tepat dan bijak. Masyarakat masih sementara berduka. Insyaallah Pemprov (Pemerintah Provinsi Sulsel) pasti berkontribusi menurunkan anggarannya dalam memberikan bantuan masyarakat Parepare,” ujar Andi Sudirman.
Taufan mengatakan, dibutuhkan sinergitas pemerintah pusat dan provinsi untuk mitigasi bencana di Parepare. Termasuk, kata dia, Sungai Karajae dan Sungai Jawi-jawi yang meluap saat banjir kemarin menjadi ancaman serius bagi masyarakat, khususnya di daerah aliran sungai (DAS).
Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare, kata Taufan, sudah mengusulkan agar kedua sungai itu dikeruk atau dibangun dinding beton penahan banjir di kedua sisi ataupun langkah-langkah mitigasi lainnya.
“Pengerukan sedimen dan pembangunan beton pancang di kedua sisi sungai itu adalah domain pusat dan provinsi. Kalau itu sudah ada, bisa dijamin masyarakat kami 50 persen aman jika terjadi banjir,” ucap Taufan.
Komentar