LUWU – Banjir kembali melanda Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Minggu (7/4/2024), tepatnya di Kelurahan Lindajang dan Desa Buntu Barana, Kecamatan Suli Barat, serta Kelurahan Suli, Kecamatan Suli.
Banjir menggenangi ruas jalan dan ratusan rumah terendam dengan ketinggian yang bervariasi 20-50 cm. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi 500 rumah warga terendam banjir.
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengatakan atas nama pemerintah provinsi mendoakan agar banjir dapat segera surut. Dia pun berterima kasih atas upaya Pemkab Luwu, Satpol PP, Tagana, bersama Forkopimda, Basarnas, BPBD, dan instansi terkait, yang melakukan upaya-upaya dalam membantu warga terdampak.
“Saya sudah komunikasi langsung bupati dan pastikan semua dalam keadaan aman dan terlayani,” kata Bahtiar, Ahad malam.
Bahtiar mengungkapkan banjir diakibatkan intensitas hujan lebat, sementara pohon atau hutan untuk menyerap atau menahan air kurang. Dia mengaku prihatin karena saat ini kerusakan hutan dan alam hampir merata di seluruh daerah. Akibatnya, sumber air bersih juga berkurang.
“Karena hilang tanaman atau pohon serapan air tinggi. Mohon masuk dalam musrembang dan menjadi program prioritas semua daerah bersama pemprov.
Kita semua harus sama-sama. Termasuk gerakkan partisipasi masyarakat dan swasta,” pesan Bahtiar.
Dia menambahkan warga harus diedukasi agar kembali menanam pohon dan kurangi penebangan pohon yang menjadi sumber air bersih.
“Kita masukkan RPJMD 2024-2029. Program menurunkan emisi karbon, penanganan lahan kritis, DAS, danau, bendungan, embung, sumber air bersih, dan sekaligus tanaman pohon yang bisa menjadi sumber ekonomi dan gizi masyarakat,” ucapnya.