JAKARTA – Sekelompok masyarakat menggelar deklarasi Gerakan #2019GantiPresiden, Minggu, (6/5/2018) yang diinisiasi oleh salah seorang elit Partai Keadilan Sejahtera(PKS), Mardani Ali Sera. Pengamat media politik Indonesian Public Institut (IPI), Jerry Massie menjelaskan, apa yang dilakukan PKS memang biasa dilakukan bagi lawan politik.
“Memang ada yang namanya sensasi politik dalam panggung politik. Ini sengaja dimainkan oleh kelompok tertentu atau lawan politik untuk melemahkan lawan politik mereka, tapi itu gagal,” kata Jerry dalam siaran pers, Selasa, (8/5/2018).
Dia menuding deklarasi dengan #2019GantiPresiden yang dilakukan tak bergema. Dikatakan lagi, tagar tersebut tidak menjadi trending topic lantaran isu politik ini bukan hal yang luar biasa, malahan merugikan PKS sendiri.
Hal itu, tambah Jerry Massie, jelas menunjukkan bahwa kinerja Pemerintah, terkhusus Presiden Jokowi memang sudah bagus. Itu ditandai dengan tingkat kepercayaan yang terus meningkat.
“Bahkan jika dilaksanakan pemilu sekarang pun, Presiden Jokowi akan menang,” yakinnya.
Kata Jerry, memang survei yang muncul dari sejumalah lembaga survei, mempunyai empowerment and influence political atau peran dan pengaruh politik. Tapi, lanjut dia, impact dari tagar ini tidak menjadi viral.
Apa yang dilakukan PKS ini, ujar dia, bisa dikatakan sebagi curi start. Terlebih yang dilakukan PKS bisa dikategorikan sebagai imaging and political campaign.
“Harusnya belum bisa kampanye. Memang pelanggaran tidak ada, tapi tidak ada nilai etis dalam berpolitik,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, menilai melempemnya tagar #2019GantiPresiden di hari dekralasi bisa juga dikatakan memberi bukti bahwa kepuasan masyarakat terhadap pemerintah memang benar. Hal itu diyakini seperti yang baru saja dikeluarkan lembaga survei Indikator, lembaga survei kredibel yang menyebutkan kinerja pemerintah positif.
“Politik di Indonesia masih dinamis. Yang pasti di era Jokowi menunjukkan adanya perubahan. Pemerintahan yang bekerja dan hadir melayani rakyat,” kata Budi.
Ia percaya berbagai gaung kampanye di media sosial yang memojokkan Jokowi, tidak akan berefek banyak. Alasannya, karena Pemerintah sudah bekerja dengan sangat maksimal agar kue ekonomi merata.
“Kita percayakan saja pada kehendak rakyat. Kami percaya dan yakin bahwa Jokowi ada di hati rakyat,” katanya. (*)