MAKASSAR – Pengangguran di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami penurunan 24,62 ribu orang.
Hal itu berdasarkan berita resmi statistik Badam Pusat Statistik (BPS) Sulsel melalui laman YouTube resminya, Jumat (5/5/2023).
Kepala BPS Sulsel, Aryanto, memaparkan per Februari 2023, penduduk usia kerja 7,08 juta orang atau mengalami kenaikan 103,03 ribu orang.
Baca Juga :
Penduduk usia kerja itu terdiri atas 4,56 juta orang angkatan kerja dan 2,52 juta bukan angkatan kerja.
Dari 4,56 juta orang angkatan kerja terdiri atas 4,32 juta orang bekerja dan 0,24 juta orang pengangguran. Jika dibandingkan Februari 2022, angka pengangguran berkurang 24,62 ribu orang.
“Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sulsel Februari 2023 sebesar 5,26 persen, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, 5,75 persen. Bahkan lebih rendah dibandingkan dengan masa sebelum pandemi (Februari 2020 sebesar 5,70 persen),” jelasnya.
TPT Sulsel bahkan lebih rendah dibandingkan pengangguran nasional 5,45 persen.
Untuk Februari 2023, tingkat pengangguran 5,26 persen; pada 2022, 5,75 persen; pada 2021, 5,79 persen; dan pada 2020, 5,70 persen.
Sektor pertanian menyerap tenaga kerja terbesar di Sulsel, yaitu 36,74 persen.
“Alhamdulillah, angka pengangguran di Sulawesi Selatan mengalami penurunan 24,62 ribu orang atau 5,26 persen, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, 5,75 persen,” kata Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Pemprov Sulsel, kata dia, terus berinovasi menghadirkan program dengan peningkatan SDM untuk pembukaan lapangan pekerjaan. Hal itu akan berdampak pada perekonomian serta menekan angka pengangguran melalui penciptaan lapangan pekerjaan.
Faktor lain terjadinya penurunan persentase TPT, kata dia, dengan sejumlah program dalam mendorong peningkatan UMKM.
“Kita melakukan langkah-langkah dalam mendorong peningkatan UMKM, masyarakat ekonomi kecil dan menengah, sehingga memberikan pengaruh dalam penurunan angka pengangguran kita,” jelasnya.
Komentar