MAKASSAR – Pasca putusan KPU Makassar yang tidak menjalankan putusan Panwaslu untuk menganulir pencalonan Danny Pomanto-Indira Mulyasari (DIAmi) di Pilkada Makassar 2018 mengundang rasa kekecewaan dari para loyalis DIAmi. Oleh sebab DIAmi batal bertarung dalam Pilwali Kota Makassar tanggal 27 Juni 2018 nanti, maka puluhan simpatisan DIAmi bertekad memperjuangkan kemenangan kolom kosong (koko) saat pesta demokrasi itu dihelat.
Komitmen untuk memenangkan kolom kosong itu mengemuka saat pertemuan loyalis DIAmi, Kamis, (7/6/2018) di salah satu Warkop Jalan Urip Sumoharjo, sekira pukul 22.00 Wita. Pertemuan tersebut dikoordinir Korcam pendukung setia DIAmi yang juga menjabat sebagai Ketua RT 03/RW 05 Kelurahan Panaikang, Agus dan dihadiri para relawan.
Agus mengatakan, putusan KPU Makassar sangat mengecewakan para relawan, khususnya bagi paslon DIAmi sendiri. Pasalnya harapan masyarakat agar putusan Panwaslu dapat dijalankan KPU Makassar untuk menganulir pembatalan DIAmi sebagai salah satu Calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar, namun kenyataannya itu tidak terjadi.
“Jelas kami sangat kecewa atas langkah KPU Makassar yang tidak mau menjalankan keputusan Panwaslu, padahal kami sangat berharap KPU Makassar mengeksekusi itu, tetapi sikap KPU Makassar justru berkehendak lain,” katanya.
Oleh karena itu, jelas Agus, saat ini sebagian pendukung setia DIAmi memasang sejumlah spanduk di ruas Kota Makassar bertuliskan mendukung kolom kosong dan akan dikonsolodasi dengan anggotanya untuk menentukan sikap politik menghadapi pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Ada kemungkinan ke kolom kosong, karena kami tidak mungkin golput. Saya optimis KoKo (Kolom Kosong) bisa memenangkan hal ini,” ungkapnya.
Jika nantinya, lanjut Agus, keadaan dan kondisi memaksa harus mengarah ke kolom kosong, mau tidak mau harus dilakukan sebagai bentuk partisipasi mensukseskan Pemilu 2018 di Kota Makassar. Atas dasar kesadaran dan proses demokrasi tersebut, para simpatisan tidak mau mencoblos pasangan manapun, selain kolom kosong.
“Masyarakat seperti menonton pertandingan sepak bola yang sudah bakalan ditahu siapa yang menang, karena sudah ada yang mengatur dari luar. Kekuatan besar ini yang turut serta mengambil peran di belakang proses pilkada ini,” jelasya.
Sebagaimana diketahui bahwa perhelatan Pilwali Kota Makassar 27 Juni 2018 nanti, hanya diikuti satu pasangan calon (paslon) Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu). Calon tunggal ini akan melawan kolom kosong, pasalnya Calon Petahanan, Danny Pomanto-Indira Mulyasari (DIAmi) didiskualifikasi karena diduga terlibat pelanggaran memanfaatkan jabatan yang dianggap dapat merugikan paslon lain. (*)