Lintas Terkini

Jenazah Napi Teroris Diterbangkan dengan Pesawat Kargo Lion Air ke Makassar

Narapidana kasus terorisme, Muhammad Basri

JAKARTA – Narapidana kasus terorisme, Muhammad Basri meninggal dunia saat menjalani proses pidananya di LP Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap. Menurut Koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM), Achmad Michdan, Basri meninggal karena sesak nafas pada hari Sabtu. Saat itu, kata dia, Ustadz Basri masih sanggup berkomunikasi dengan pihak lapas yang membawanya ke rumah sakit.

“Beliau (Basri.red) sedang menjalani pidana di LP Pasir Putih Nusakambangan. Kemarin sore jam 15.00 ada sesak nafas kemudian dibawa ke RSUD Cilacap, waktu itu masih ngobrol sama yang bawa,” katanya.

“Lalu jam 19.00 sempat koma dan jam 20.30 malam dia dinyatakan meninggal,” sambungnya.

Ahmad juga memaparkan bahwa Basri pernah mengeluhkan sakit dari mulai proses sidang ditahan di Mako brimob, kemudian ketika selesai menjalankan sidang, Basri sering mengeluhkan kaki bengkak. Namun, TPM tidak pernah mendengar keluhan Basri soal sesak nafas.

“Dan saat di Pasir Putih itu sempat kita operasi juga kakinya. Belum ada keluhan sesak nafas, tapi memang ada gulanya. Operasinya juga sempat ditunda karena gula itu,” ucapnya.

Informasi yang dihimpun, pada hari Sabtu (7/7/2018), sekira pukul 15.15 Wib, bertempat di RSUD Cilacap, Ustadz Muhamad Basir tiba dari Lapas Pasir Putih Nusa Kambangan, guna mendapatkan perawatan sesuai dengan surat rujukan medis Lapas Pasir putih.

Napiter M Basri mengalami penyakit Diagnosa ISK (Infeksi Saluran Kencing) hasil tersebut diperoleh dari cek laboratorium dan Suspect CHF (adanya kegagalan fungsi jantung) yang mengakibatkan kedua tangan dan kaki serta kantong Kemaluannya membengkak, berdasarkan riwayat penyakit Napiter M Basri juga memiliki penyakit Diabetes Melitus.

Identitas Napiter dikenal bernama Muhamad Basri (53)
No Register : BI. 22/Pidsus/2017, Expirasi : 30/04/2023, Vonis : 8 tahun, Keterlibatan Teroris : Kelompok MIT Poso.
Hingga saat ini keberadaan Jenasah Napiter masih berada di RSUD Cilacap sampai menunggu dikonfirmasi kepada pihak Keluarga Jenasah yang berada di Makasar.

Jenazah Ustadz Basri, diberangkatkan ke Bandara Internasional Soekarno Hatta deng an menggunakan Kbm APV Ambulance RSUD Cilacap No Pol R-9586-JB dikawal oleh Patwal Polres Cilacap.

Rencana jenazah akan diterbangkan menuju Makasar dengan menggunakan Pesawat Kargo Lion Air sekira pukul 22.00 Wib.
Ustadz Basri sendiri merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Ar Ridho yang terletak di belakang Polda Sulsel. (*)

Exit mobile version