MAKASSAR – Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Sulsel membuat nota kesepahaman bersama Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Sulsel dalam rangka menyerap hasil pertanian dan produk UMKM yang tersebar di 24 Kabupaten/Kota di Sulsel.
Hal ini tertuang saat proses penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU) Ketua DPD Asparindo Sulsel, Saharuddin Ridwan bersama Ketua IHGMA Sulsel Joko Budi Jaya untuk mendorong produk pangan petani Sulsel terserap di industri pariwisata daerah.
Ketua DPD Asparindo Sulsel, Saharuddin Ridwan mengatakan sentra produksi pangan petani di Sulawesi Selatan akan disalurkan melalui pendekatan organisasi pengelola pasar ini melalui Perusahaan Daerah tingkat Provinsi hingga Perusda tingkat kabupaten/kota.
“Asparindo Sulsel akan mempertemukan hulu produksi pangan yang akan disalurkan melalui Perusda Kabupaten/kota setempat dengan market Hotel, Restoran dan Kafe yang selama ini menjadi hilir yang menyerap seluruh produk pangan daerah. Bukan hanya produk pangan, produk-produk UMKM daerah pun akan di fasilitasi,” kata Saharuddin Ridwan saat melakukan penandatanganan MoU antara DPD Asparindo Sulsel dan BPD IHGMA Sulsel di Hotel Almadera Makassar, Kamis, 7 Juli 2022.
Sahar yang pernah menjabat Direksi PD Pasar MAkassar Raya ini mengaku kerjasama ini dilakukan untuk memutus mata rantai distribusi produk pangan atau pertanian bisa langsung terserap di dunia industri pariwisata daerah dengan harga yang bisa mensejahterakan petani dan pelaku umkm lokal.
“Produk-produk pertanian maupun UMKM lokal akan direct selling ke pelaku industri pariwisata yang selama ini kesulitan juga mengakses komoditi-komoditi pangan dengan harga murah dan kualitas terbaik. Di masa pemulihan Covid 19, kita harapkan pelaku industri perhotelan bisa terbantu dengan mengurangi high cost produksi yang tinggi. Di sisi lain juga kita putus mata rantai harga pangan di tingkat petani tetap tinggi,” ucapnya.
Merespon hal itu Ketua DPD IHGMA Sulsel Joko Budi Jaya menyambut rencana kolaborasi pelaku industri perhotelan dan para pengelola pasar rakyat di Sulsel.
“Kerjasama ini cukup strategis karena tidak hanya memenuhi kebutuhan pelaku perhotelan. Tetapi IHGMA juga diberikan ruang untuk bisa memberikan kontribusi bagi pelaku UMKM dan pedagang pasar tradisional,” ucap pria kelahiran Kota Malang ini.
Joko yang memulai karirnya di Makassar sebagai Finance Manager Hotel Aryaduta Makassar akan menindaklanjuti rencana kerjasama ini ke pengurus IHGMA Sulsel sebagai langkah awal amanah dirinya memimpin organisasi besar di industri pariwisata nasional ini.
“Penjajakan kerjasama ini bagian dari arahan organisasi PHRI Sulsel yang menjadi mitra kami di Sulssel. Sehingga MoU ini akan kita tindaklanjuti melalui perjanjian kerjasama dalam waktu dekat,” kata Joko yang saat ini tercatat sebagai Sekertaris Badan Promosi Pariwisata Makassar (BP2M).
Dia berharap pelaku industri perhotelan di Sulsel bisa menekan biaya operasional yang cukup tinggi di proses supply bahan pokok pangan yang selama ini terus mengalami kenaikan sejak awal pandemi covid 19 melanda daerah ini.
“Memang tingkat occupancy kami merangkak naik. Meski sedikit demi sedikit. Namun kita tetap terus survive bisa menutupi cost operasional yang merugi selama masa pandemi melanda. Kita harap kerjasama ini bisa memberikan manfaat bagi pelaku industri jasa dan manfaatnya juga terasa hingga ke para petani dan pelaku umkm lokal,” tutupnya.
Dalam penandatanganan MoU Asparindo Sulsel dan IHGMA Sulsel sejumlah pengurus hadir termasuk GM Hotel Artama Makassar, Zulkarnain, GM Hotel Grand Palace Makassar Ari Pakki dan Owner Hotel JLStar Inohaida Yohanryani.
Sedangkan dari kepengurusan DPD Asparindo Sulsel, hadir juga Sekertaris Asparindo Sulsel Zulkarnain Rachmat, Wakil Ketua Asparindo *Irfan Asyhari* yang juga aktif sebagai Ketua Badan Promosi Pariwisata Maros bersama pengurus lainnya seperti Bendahara Irmayanti, Deputi Pengembangan Bisnis Saputro Jalil, Deputi Promosi Sahrul, Fani Firmansyah dan Ibrahim. (*)