Silaturahmi di Tengah Tugas, Frederik dan Karyoto Bicara Keamanan di Era Digital

JAKARTA — Ada yang istimewa di ruang kerja Kapolda Metro Jaya, Senin (7/7/2015). Di tengah rutinitas yang padat, Irjen Pol Karyoto menerima tamu yang bukan hanya seorang anggota parlemen, tetapi juga sahabat lama dan senior di korps Bhayangkara, yakni Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat.

Tak ada pidato atau pernyataan resmi. Yang hadir justru senyum lebar, tawa ringan, dan percakapan santai yang penuh makna. Dua jenderal polisi yang kini berada di jalur berbeda, satu di jalur legislatif, satu tetap di garis komando, berbincang hangat tentang tugas, tantangan, dan tanggung jawab di tengah zaman yang berubah cepat.

Frederik, yag merupakan lulusan Akpol 1988, kini duduk sebagai anggota DPR RI setelah pensiun dari kepolsiian. Sementara Karyoto, juniornya dari Akpol 1990, menjabat Kapolda Metro Jaya sejak 2023, tetap tegas dan bersahaja dalam mengemban tugas memimpin Polda Metro .

Obrolan Sederhana, Isu yang Serius

Di tengah gelak tawa dan sapaan akrab, keduanya sepakat satu hal, yakni negara membutuhkan sinergitas. Terutama dalam merespons berbagai persoalan kejahatan digital yang kian kompleks, seperti maraknya penipuan menggunakan SIM card bodong. Isu ini menjadi perhatian serius Frederik di parlemen, karena berdampak langsung pada rasa aman masyarakat.

“Ada nomor tak dikenal, pesan mencurigakan, ajakan investasi saham palsu, semua itu bermula dari lemahnya registrasi pengawasan distribusi kartu SIM Card. Jika tidak diatasi serius, kepercayaan publik pada ruang digital akan hilang,” ujar Frederik.

Frederik di hadapan Kapolda Metro menyampaikan bahwa masalah-masalah penipuan ini bisa menimpa siapa saja dan dimana saja. Olehnya itu, perlu sosialisasi dan antisipasi dalam mencegahnya agar masyarakat tidak mudah terjebak.

Irjen Pol Karyoto pun setuju apa yang disampaikan Frederik. Ia menyebut, jajaran kepolisian di Metro Jaya sering sekali menangani kasus serupa, dan sebagian besar bermula dari penyalahgunaan data dan identitas lewat saluran komunikasi yang tak terverifikasi.

“Kami butuh dukungan regulasi yang lebih kuat. Penindakan hanya bagian akhir. Pencegahan jauh lebih penting,” tegasnya.

Pertemuan sore itu menunjukkan bahwa meskipun telah pensiun dari kepolisian, Frederik tetap membawa semangat korps dalam kerja legislasi. Ia datang bukan sebagai pengkritik, tapi sebagai rekan yang ingin berkontribusi.

Baginya, parlemen bukan tempat berjarak dari institusi, melainkan jembatan untuk memperkuat kinerja lembaga negara. Dan bagi Karyoto, menerima senior di ruang kerja adalah bentuk penghormatan pada tradisi Polri, yaitu sebuah nilai yang tak lekang oleh perubahan zaman.

Keakraban Irjen Pol (Purn) Drs Frederik Kalalembang bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto

“Sekali Bhayangkara, tetap Bhayangkara. Hanya seragamnya yang berbeda,” ucap Frederik sambil tersenyum.

Lebih dari Sekadar Silaturahmi

Di tengah percakapan itu, ada momen ketika keduanya berbagi pengalaman masa lalu bertugas bersama. Cerita-cerita itu mengalir ringan, tapi mengandung pelajaran mendalam.

Dari ruang kecil itu, terpancar pesan besar, bahwa kebersamaan dan komunikasi antarlembaga bukan sekadar formalitas, melainkan fondasi dari tata kelola negara yang sehat.

Sebelum berpisah, kedua jenderal ini pun saling berangkulan sambil sesekali melepas tawa hangat sambil berjanji terus merawat komunikasi dan sinergitas dengan baik. (*)