PANGKEP – Warga di Kelurahan Kalabbirang dan Bontowa, Kecamatan Minasatene, Pangkep mengeluhkan susahnya mendapatkan air bersih. Pasalnya, akibat aktivitas perusahaan tambang marmer PT Wahana Tri Makmur yang beroperasi di wilayah tersebut, diduga kuat menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Lurah Kalabbirangg Adnan Hary mengatakan bahwa dirinya sudah berusaha menemui pihak perusahaan untuk berdialog mencari solusi keluhan warganya yang kesulitan mendapatkan pasokan air bersih dari dalam tanah. Namun niatnya tidak pernah terwujud dikarenakan kesibukan pihak perusahaan.
[baca juga : Wakil Bupati Pagkep Belum Puas Terhadap Capain Beras ]
Baca Juga :
“Sudah dua kali kami berencana menemui pihak perusahaan, namun mereka selalu sibuk,” ujar Lurah Kalabbirang, Adnan Hary, Jumat (8/10/2016).
Namun begitu, Adnan mengaku bersyukur masih ada bantuan CSR dari PT Semen Tonasa dalam hal memenuhi kebutuhan air bersih bagi warganya. Diakuinya, perusahaan semen terbesar di Indonesia Timur ini meluncurkan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang sangat bermanfaat bagi warga kelurahannya.
Lurah ini menyatakan akan membantu mencarikan jalan keluar bagi permasalahan warga yang susah mendapat air bersih. Dia berjanji, tidak akan tinggal diam dan akan terus berupaya bebruat yang terbaik untuk mensejahterakan masyarakat di kelurahannya.
[baca juga : Kakak Beradik di Pangkep Jadi Korban Tabrak Lari]
“Meskipun baru menjabat, saya akan berusaha memberikan yang terbaik,” kunci Adnan.
Keluhan mendapatkan air bersih bukan hanya dikeluhkan warga Kelurahan Kalabbirang. Namun keluhan yang sama juga disampaikan warga Kelurahan Bontoa dengan adanya aktivitas perusahaan tambang marmer yang menggali lahan hingga kedalaman sekira 20 meter.
“Kedalaman galian sampai dua puluh meter, otomatis resapan air warga berkurang karena lari kesana semua,” kesal Amir, salah seorang warga. (*)
Komentar