SELAYAR– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari fraksi Partai Demokrat, Aliyah Mustika Ilham, menggelar seminar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, di Royal Room, Wisma Reyhan 2, Jl. Ahmad Yani, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Seminar bertema penguatan sistem demokrasi pancasila ini dihadiri oleh sejumlah Camat, Lurah, Kepala Desa, anggota KPU, Panwas, Tokoh Masyarakat dan sejumlah tim sukses calon Bupati dan Wakil Bupati Selayar.
Aliyah mengatakan, kehadirannya di Selayar untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat dalam penguatan sistem demokrasi pancasila.
Baca Juga :
“Kehadiran saya sebagai anggota DPR RI tentunya datang membawa netralitas, apalagi saat ini di Selayar sudah momennya Pilkada,” ujarnya
Dia juga mengungkapkan, dalam pencalonannya sebagai anggota DPR RI 2014 lalu, dirinya mendapatkan banyak dukungan dan kepercayaan dari masyarakat Selayar.
“Olehnya kedatangan kami disini adalah sebuah keharusan dan pertanggung jawaban saya atas amanah sebagai Wakil Rakyat sekaligus bersilaturahmi,” ungkapnya.
Bupati Kebupaten Kepulauan Selayar, Syamsibar dalam sambutan pembukaannya pada seminar tersebut, mengungkapkan rasa bangganya atas kedatangan Aliyah di Selayar.
“Begitu saya tahu beliau mau datang, maka saya langsung ke Makassar dan mendampingi beliau hingga sampai di Selayar,” ungkapnya.
Menurutnya, sebagai anggota DPR RI dengan label Partai Demokrat, merupakan salah satu partai terbesar di Indonesia, memiliki power di pusat yang bisa memberikan andil bagi pembangunan Selayar.
“Di DPR RI banyak sekali temannya bu Aliyah karena partainya besar, kami yakin bu Aliyah dan anggota DPR RI lainnya akan memperjuangkan kepentingan pembangunan Selayar yang lebih baik,” kata Syamsibar.
Sebagai kareteker Bupati, Syamsibar berjanji akan menjadikan Pemerintahan Selayar sebagai panutan, terutama dalam menjaga netralitas. Selayar merupakan salah satu dari 11 kabupaten di Sulsel yang mengikuti pilkada serentak tahun 2015.
Sementara itu, mantan Ketua KPU provinsi Sulsel 2008-2013, Dr.Jayadi Nas, sebagai pemateri seminar mengungkapkan, dalam memilih calon pemimpin, para pemilih baiknya mengetahui dan memahami visi, misi, program serta track record kandidat. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menentukan masa depan Selayar 5 tahun mendatang.
Perbedaan pilihan dalam pilkada adalah sesuatu yang wajar. Namun, perbedaan jangan sampai menghilangkan silaturahmi, kebersamaan dan keharmonisan.
“Jangan karena berbeda pilihan maka kita kehilangan silaturahmi, kebersamaan dan keharmonisan, padahal hakikatnya pilkada adalah momen untuk kemenangan kita bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut Dosen Fisip Unhas ini menambahkan, anggota DPR memiliki tugas memperjuangkan aspirasi rakyat dan mengutamakan kepentingan rakyatnya. Mereka dipilih sebagai wakil rakyat, olehnya rakyat berhak mendapatkan haknya untuk diperjuangkan.
“Disinimi perannya Pemerintah Daerah, seperti bu Aliyah di komisi sembilan yang membidangi kesehatan, maka Kadis kesehatan bisa untuk menyampaikan keinginan masyarakat selayar akan kebutuhan kesehatan,” katanya. (*)
Komentar