MAKASSAR – Kasus tewasnya Ahmad Madi (57), warga jalan Adipura Lorong Muh Jufri, lorong 4, pada hari Rabu (8/2/2017), sekira pukul 20.00 Wita dibelakang kantor DPRD Sulsel belum menemui titik terang. Pelaku pembunuhan dan motif belum terungkap.
Korban meninggalkan istri bernama Miyati (50) dan tujuh orang anak, masing-masing Dedi anak pertama, Uppi, Acce, Aco, Suri, Adi dan yang paling bungsu bernama Fitri.
Surianti alias Suri (25), anak kelima korban mengatakan, selama hidup almarhum kerap terlibat pertengkaran dengan tetangganya bernama Jalling.
Baca Juga :
“Kalau habis menenggak minuman keras. Suka ki menantang almarhum dan sering ribut. Ka memang tukang mabuk ki itu yang namanya Jalling” urai Suri kepada Lintasterkini.com.
Sementara menurut anak bungsu korban bernama Fatmawati alias Fitri, saat di lokasi kejadian ada sebuah balok kayu yang ditemukan bercak darah dan daging. Kuat dugaan balok kayu tersebut digunakan pelaku menghabisi nyawa korban.
Sejauh ini pihak aparat Polsek Panakkukang bersama Tim DVI Polda Sulsel dan Inafis sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Saat ditemukan di rawa-rawa, jasad korban langsung dievakuasi oleh keluarganya ke rumah duka sebelum pihak aparat Polsek Panakkukang tiba di TKP. Selanjutnya jasad korban dinaikkan ke mobil patroli Polsek Panakkukang sebelum dipindahkan ke mobil Dinas milik RS Bhayangkara.
Informasi di RS Bhayangkara, sebagian keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. (*)
Komentar