Logo Lintasterkini

Ini 5 Risiko Remaja Jika Sering Konsumsi Minuman Berenergi

Budi S
Budi S

Selasa, 09 Februari 2021 20:12

Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

JAKARTA – Minuman berenergi ternyata dapat memberi dampak buruk terhadap kesehatan manusia. Itu jika dikonsumsi secara berlebihan tiap hari.

Meski pada umumnya, minuman itu dibuat untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi bagi orang yang memiliki banyak aktivitas dan kurang beristirahat.

Bagi remaja yang masih dalam tahap tumbuh kembang, dianjurkan untuk tidak mengonsumsi minuman berenergi. Ada lima risiko kesehatan.

Seperti yang dikatakan ahli diet dari Orlando Health, Lauren Popeck,  berdasar tips kesehatan yang dikutip dari laman Insider, risikonya yakni anomali sistem saraf, kardiovaskular, meningkatkanya risiko depresi, penyakit mental, dan gangguan tidur.

Selain itu, ada risiko lainnya bagi semua kalangan yang gemar mengonsumsi minuman berenergi, di antaranya:

1. Mengganggu kesehatan jantung

Minuman berenergi sarat dengan kafein. Ketika meminunnya lebih dari 400 miligram per hari akan menyebabkan palpitasi jantung, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan denyut jantung, dan gangguan irama jantung.

“Minuman-minuman ini umumnya stimulan dan dapat membuat jantung tertekan. Jika orang yang meminumnya sudah memiliki penyakit jantung, maka akan berakibat negatif pada tubuh,” jelas Mohamad Moussa, profesor di University of Toledo College of Medicine and Life Science.

2. Menyebabkan peradangan

Selain tinggi kafein, minuman berenergi juga tinggi gula. Kebanyakan dari minuman berenergi, per 8 ons memiliki 27 hingga 31 gram gula. Padahal seperti yang disarankan The American Heart Association, konsumsi gula yang aman dalam sehari adalah enam sendok teh untuk wanita, dan sembilan sendok untuk pria. Mengonsumsinya secara berlebihan jelas akan menyebabkan peradangan yang dikaitkan dengan kanker, diabetes, obesitas, serta penyakit jantung.

3. Risiko penyakit kronis

Sebagian orang meminum minuman berenergi yang dicampur dengan alkohol. Padahal ini akan mengubah tingkat keracunan dan dalam beberapa jangka waktu kedepan akan meningkatkan risiko penyakit kronis seperi lever, masalah memori, peyakit jantung, dan kanker. (*)

 Komentar

 Terbaru

News22 November 2025 21:06
Hari Kesehatan Nasional ke-61 Gubernur Sulsel Apresiasi Pengabdian Tenaga Kesehatan
MAKASSAR  – Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman memimpin Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 yang mengusung tema â€...
News22 November 2025 20:10
Akad Nikah Fikar & Falih: Momen Sakral yang Menyatukan Dua Keluarga Besar
MAKASSAR — Pernikahan dua keluarga besar tokoh Sulawesi Selatan berlangsung dalam suasana penuh haru dan kebahagiaan. Prosesi akad nikah pasangan Zu...
Ekonomi & Bisnis22 November 2025 02:37
IOH Rayakan Perjalanan ke -58 Tahun, Perkuat Komitmen Hadirkan AI Lebih Inklusif
JAKARTA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menandai perjalanan 58 tahun dengan menegaskan transformasi perusahaan menuju AI TechCo y...
Ekonomi & Bisnis22 November 2025 02:31
Resmi Dibuka, Forum Ekonomi Regional 2025 Kabar Grup Sorot Pilar Baru Ekonomi Nasional
MAKASSAR – Forum Ekonomi Regional Indonesia Timur 2025 yang digagas Kabar Group Indonesia resmi dibuka di Ballroom UNHAS Hotel & Convention deng...