SOPPENG – Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mendukung penuh langkah Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak, yang menyertifikasi bibit cabai Tampaning menjadi hak paten.
“Luar biasa ini masyarakat Soppeng bisa punya profesi dan sumber penghasilan baru dengan menjual benih cabai Tampaning,” kata Bahtiar, Jumat (8/3/2014).
Selain itu, Bahtiar berharap ke depannya segera menyusul bibit cabai Salo Dua Enrekang dan Katokkong Tana Toraja yang akan menjadi ciri khas cabai asal Sulsel.
“Kita dukung, semoga segera menyusul sertifikasi cabai Salo Dua Enrekang dan cabai Katokkong Tana Toraja. Semoga ada varietas baru lain lagi di Sulsel,” harapnya.
Menurut Bahtiar, semua pemangku kebijakan terus berupaya untuk sama-sama melakukan gerakan penanaman cabai dalam jumlah besar di seluruh daerah di Sulsel. Apalagi, Sulsel sendiri memiliki bibit cabai khas yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia.
“Kita harus sama-sama gerakkan pembagian benih dan bagikan bibit cabai sebanyak-banyaknya serta membina masyarakat Sulsel budi daya cabai.
Nilai ekonominya sangat tinggi, per hektare bisa mencapai Rp600 juta sampai dengan Rp800 juta per tahun,” jelasnya.
Ke depannya, kata Bahtiar, bila Sulsel sudah berhasil melakukan penanaman cabai dalam jumlah besar, paling tidak 10.000 hektare sudah bisa menjadi syarat untuk dibangunkan pabrik pengolahan cabai.
“Jika sudah tertanam lebih 10.000 hektare, kita dorong pembangunan pabrik industri cabai,” tuturnya.
“Harus kita dorong penanaman cabai massal untuk skala industri untuk menjadi sumber kehidupan alternatif masyarakat Sulsel. Lahan di Sulsel umumnya cocok untuk cabai, baik cabai rawit maupun cabai merah besar,” ucapnya.