JAKARTA — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, meminta sekolah tatap muka segera dilakukan.
Hal ini bertujuan untuk mengejar ketertinggalan siswa setelah satu tahun melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Pernyataan ini disampaikan Nadiem dalam lawatannya ke Kota Balikpapan dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur untuk meninjau implementasi kebijakan pendidikan, pada 6-7 April 2021 lalu.
“Segera lakukan PTM terbatas agar kita bisa mengejar ketertinggalan. Transformasi pendidikan melalui terobosan-terobosan Merdeka Belajar perlu kita akselerasi,” ujar Nadiem seperti dikutip dari laman kemdikbud.go.id, Kamis (8/4/2021).
Sejak Januari 2021, sebenarnya sekolah tatap muka erbatas telah diperkenankan untuk digelar. Namun, menurut Nadiem masih sedikit sekolah yang melakukannya.
“Sudah sejak Januari 2021 satuan pendidikan diperkenankan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Namun, sedikit sekali sekolah yang melakukan. Padahal anak-anak sudah kehilangan begitu banyak pembelajaran,” ucapnya.
Setelah adanya peninjauan terhadap program vaksinasi bagi 1.000 pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), diharapkan pihak sekolah segera melakukan belajar tatap muka terbatas ini.
“Sekarang sudah tidak ada alasan untuk tidak melakukan PTM terbatas karena gurunya sudah divaksinasi,” tambahnya.
Dalam kunjungannya, Nadiem juga mengajak para guru untuk bergerak di akar rumput. Kerjasama yang baik antar kedua belah pihak dapat menjadi langkah dalam mencapai visi bapak pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara.
Seperti diketahui pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri telah memutuskan untuk melaksanakan PTM terbatas. Saat ini sekolah tatap muka terbatas misalnya telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta, Kota Bekasi, dan beberapa daerah lainnya.(*)