Logo Lintasterkini

Soal Video Jokowi Promosikan Bipang Ambawang, Menteri Perdagangan Minta Maaf

Muh Syukri
Muh Syukri

Minggu, 09 Mei 2021 13:05

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo

JAKARTA – Baru-baru ini sebuah video pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi viral. Itu dikarenakan video tersebut mempromosikan bipang Ambawang khas Ambawang, Kalimantan Barat.

Masyarakat di media sosial pun punya pandangan berbeda. Ini disorot karena bipang dinarasikan sebagai babi panggang yang termasuk makanan haram bagi umat Islam. Padahal di video tersebut Jokowi diketahui juga berbicara soal mudik Lebaran.

“Karena masih dalam suasana pandemi pemerintah melarang mudik dan untuk bapak ibu yang rindu masakan atau kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh bisa memesannya secara online,” kata Jokowi dalam satu video yang dibagikan di media sosial, Sabtu (8/6/2021).

“Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, empek empek Palembang, bipang Ambawang Kalimantan dan lain-lain tinggal pesan dan makanan kesukaan kesukaan akan sampai di rumah,”

Menanggapi hal ini, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta maaf. Menurutnya video tersebut sebenarnya ingin mengajak masyarakat berbelanja makanan daerah secara online karena adanya larangan mudik.

“Berkaitan dengan pernyataan bipang Ambawang yang pertama kita harus melihat dalam konteks keseluruhan pernyataan bapak Presiden ada dalam video yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan juga membeli produk lokal,” kata Mendag Muhammad Lutfi dalam video yang diunggah di akun YouTube Kemendag, dikutip Minggu (9/5/2021).

Ia mengatakan pernyataan Jokowi ditujukan kepada semua elemen masyarakat RI. Dari suku, agama dan budaya yang beragam.

“Pernyataan bapak Presiden (soal video bipang Ambawang) tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Yang terdiri dari beragam suku, agama dan budaya. Yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah,” ujarnya.

Ia pun mengatakan tujuan video adalah untuk mempromosikan kuliner nusantara. Ia memastikan tidak ada maksud lain.

“Setiap makanan memiliki kekhasan dan menjadi makanan favorit lokal. Jadi, sekali lagi, kuliner khas daerah yang disebut bapak Presiden dalam video tersebut adalah untuk mempromosikan kuliner nusantara yang sangat beragam,” lanjutnya.

“Meski demikian, kami dari kementerian perdagangan selaku penanggung jawab dari acara tersebut sekali lagi memastikan tidak ada maksud apa pun dari pernyataan bapak Presiden. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman. Karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri. Termasuk berbagai kuliner khas daerah dan menghargai keberagaman bangsa kita.” (*)

 Komentar

 Terbaru

News22 Mei 2025 20:53
Kongres Persatuan PWI Siap Digelar, Hendry dan Zulmansyah Sepakati Panitia SC dan OC Bersama
JAKARTA – Dua tokoh pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang, sepakat membentuk panitia Kongres Persatu...
Nasional22 Mei 2025 19:57
Bareskrim Polri Tegaskan Keaslian Ijazah S1 Jokowi, Penyelidikan Dihentikan
JAKARTA — Bareskrim Polri secara resmi menyatakan bahwa ijazah Sarjana Kehutanan milik mantan Presiden Joko Widodo dari Universitas Gadjah Mada (UGM...
Ekonomi & Bisnis22 Mei 2025 16:06
Menyenangkan, Nikmati Waktu Bersantai di Mal Ratu Indah, Kendaraan Beres
MAKASSAR – Kabar baik bagi pelanggan Kalla Toyota di Makassar dan sekitarnya! Kini, servis kendaraan Toyota menjadi semakin praktis dan menyenan...
Ekonomi & Bisnis22 Mei 2025 16:00
Bugis Waterpark Adventure Rayakan HUT ke-13 dengan Promo Spesial Hemat Berlima 
MAKASSAR – Bugis Waterpark Adventure, taman rekreasi air terbesar di Sulawesi Selatan, merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke-13 dengan menghadir...