Majdah Agus : “3.030 Desa di Sulsel Akan Kita Bumikan Al-Qur’an”

Majdah Agus : “3.030 Desa di Sulsel Akan Kita Bumikan Al-Qur’an”

MAKASSAR – Rektor Uiniversitas Islam Makassar (UIM), Majdah Agus Nu’mang mengatakan, kegiatan halal bihalal yang dilaksanakan berbagai organisasi seperti PW Muslimat NU Sulsel, Forum Kajian Cinta Alquran Sulsel, Yayasan Jantung Cabang Utama Sulsel, FKA ESQ Sulsel, BK PAKSI Sulsel, Pengda Soina Sulsel, Perwosi Sulsel, IKA Pascasarjana Unhas lazim dilaksanakan usai melaksanakan Hari Raya Idul Fitri.

Kali ini Muslimat NU Sulsel menggelar halal bihalal yang berlangsung di Auditorium KH Muhyiddin Zain UIM, Sabtu, (8/7/2017). Ketua Muslimat NU Sulsel, Hj Majdah Agus AN pada kesempatan ini berterima kasih atas kedatangan pengurus dari berbagai organisasi, diantaranya rombongan Muslimat NU Kota Makassar, Muslimat NU Kabupaten Luwu Utara, Muslimat NU Pangkep, Muslimat NU Maros, Muslimat NU Sidrap serta sejumlah utusan daerah di Sulsel.

“Insya Allah pada kesempatan hari ini, hikmah halal bihalal akan dibawakan oleh Imam Islamic Center of New York Shamsi Ali, tentunya kita mengetahui beliau sudah 20 tahun berdakwah di Amerika, dan sangatlah banyak tantangan yang telah dihadapinya,” ujar Hj Majdah.

Tentunya konten dakwah yang dibawakan oleh Imam Shamsi Ali di luar negeri berbeda dengan apa yang akan disampaikan dalam halal bihalal ini. Imam Shamsi Ali memiliki visi menyebarkan nilai-nilai Islam yang damai, rahmatan lil alamin dan moderat.

“Namun disisi lain Muslimat NU, FKCA, dan berbagai organisasi yang kami pimpin memiliki visi yang berbeda pula yakni, dimana ada 3.030 desa di Sulawesi Selatan yang akan kita bumikan Alquran, kita bangun Sulsel yang Qurani, kita sebarkan Islam yang ramah, Islam moderat, kita sebar cahaya Islam ke seluruh pelosok daerah,” ujar Hj Majdah AN.

[NEXT]

Imam Islamic Center of  New York Bawakan Tausiah

Sementara itu, hikmah Halal bihalal yang disampaikan Imam Islamic Center of New York Shamsi Ali memberikan tausiah dengan tema “Sucikan Hati, Kuatkan Silaturrahim”. Ia mentakan, dirinya sangat mengapresiasi atas atensi Hj Majdah Agus Arifin Nu’mang dalam berbagai kapasitas organisasi yang diamanahkan.

“Semoga beliau (Hj Majdah AN) selalu diberikan kesehatan dalam menjalankan perjalanan dakwah di Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Menurut Shamsi Ali , saat ini Islam Indonesia menjadi sorotan dewasa ini. Ada yang mengatakan di Indonesia sudah tidak toleran, inklusif dan lain sebagainya, tentunya ini pandangan yang keliru.

“Model keislaman Indonesia tentunya memiliki ciri khas, diantaranya adanya nilai-nilai moderat, inklusif, ramah, dan lain sebagainya. Olehnya itu negara lain tak perlulah mengajarkan Indonesia tentang moderat, inklusif dan lain sebagainya, karena model keislaman seperti itu sudah menjadi karakter dan telah lama mendarah daging pada Umat Islam Indonesia,” ungkap Shamsi Ali yang juga putra daerah asal Kabupaten Bulukumba.

Ia menyebutkan, ada tiga penyakit yang disebabkan oleh hawa nafsu yang tak bisa ditahan di dunia modern. Pertama, yakni militerisme adalah penyakit modern, kecendurangan melakukan peperangan yang membabi-buta, seperti yang terjadi di Syuriah dan masih banyak yang lainnya.

Kedua, rasisme, ketika manusia sudah membicarakan proses penciptaan manusia, namun di dunia modern rasisme berbeda lagi. Adanya tekanan politik dari negara tertentu ke negera berkembang atau dengan kata lain dinamakan rasisme sistem

Ketiga, materialisme, Islam tidak melarang hambanya untuk mencari kekayaan. Justru Islam mengajak umatnya untuk menjadi kaya, yang dilarang adalah menjadikan materi segalanya atau bahkan menjadikannya sebagai tuan. Semua penyakit di atas menandakan kita tak mampu menahan atau disebut imsak.

“Olehnya itu Indonesia dan Sulsel tak bisa dipisahkan, maka sebagai warga Indonesia, Sulsel kedepan harus menjadikan nilai-nilai Al-quran sebagai petunjuk dan jangan lupa bersyukur, yakni pertahankan yang sudah ada dan melanjutkan yang sudah ada, semoga Pak Agus bersama Bunda Majdah diberikan kekuatan untuk selalu bersama-sama melanjutkan pembangunan di Sulsel,” pungkasnya. (*)