PAREPARE – Keluarga Mabrur Dahri (27) di Kota Parepare akhirnya bernafas lega. Pasalnya, Mabrur yang menjadi korban penyanderaan kelompok radikal Abu Sayyaf Filiphina sejak 2 Juni 2016 silam akhirnya bebas dan tiba di rumahnya di Jalan Ajatappareng I, Kampung Pisang Kota Parepare, Minggu (9/10/2016) sekira pukul 04.00 Wita.
Mabrur yang coba dikonfirmasi langsung awak media, belum bisa dimintai keterangannya karena pihak keluarga meminta agar yang bersangkutan diberi waktu sejenak untuk beristirahat. Nirwana, Ibu angkat Mabrur mengaku sangat senang dan bersyukur karena akhirnya bisa bertemu Mabrur lagi.
“Kondisinya sehat, tetapi dia mungkin masih agak trauma, mudah-mudahan secepatnya bisa pulih. Yang jelas kami bahagia sekali bisa bertemu anak kami,” tutur Nirwana kepada awak media.
Sementara salah seorang kerabat Mabrur lainnya, Gazali Parenta mengatakan, Mabrur telah dinantikan warga sejak malam tadi.
“Semalam, belasan warga begadang menunggu kedatangannya, tapi ternyata tibanya subuh hari. Namun kami sangat bersyukur karena dia tiba dengan selamqt tidak kurang satu apapun,” ucapnya.
Untuk diketahui, Mabrur adalah Kepala Kamar Mesin TB Charles, kapal yang disandera milisi Abu Sayyaf Filiphina. Mabrur bersama sandera lainnya telah ditangkap dan disandera selama empat bulan. Selama itu, berbagai upaya terus dilakukan keluarga dan pihak yang bersimpati demi pembebasan Mabrur. (*)