TERNATE – Di Vietnam sudah ada kebudayaan sendiri dalam hal menyeduh kopi, maka dari itu disana jarang terdapat kedai-kedai kopi internasional seperti Starbucks.
Kopi Vietnam ini diseduh dengan mengguakan alat saring tradisional seperti cangkir yang biasa disebut dengan phin atau lebih dikenal dengan sebutan Vietnam drip.
Gaya Vietnam drip ini sudah populer sekali dikalangan penikmat kopi terlebih di Indonesia. Sudah banyak kafe atau kopitiam yang menyediakan kopi saring ala Vietnam tersebut. Kopi ini menawarkan sensasi yang berbeda dari biasanya karena kopi tersebut harus ditunggu pada setiap tetes saringannya yang kemudian akan menghasilkan kopi dengan aroma yang kuat dan lebih kental.
Jika kamu yang ingin merasakan sensasi nikmatnya kopi ala Vietnam tersebut, berikut langkah-langkah yang mesti kamu lakukan.
Pertama adalah kamu siapkan alatnya yaitu phin atau alat saring khas vietnam yang bentuknya seperti cangkir dan pada bagian dasar terdapat saringan untuk menyaring kopi yang akan kita nikmati.
Sebelum menuangkan kopi kedalam Vietnam drip, kamu dapat menambahkan susu kental manis atau bubuk coklat sesuai selera kedalam gelas terlebih dahulu agar menciptakan rasa kopi yang lebih manis.
Setelah itu, masukkan kopi Vietnam sebanyak 2 sdt dan tambahkan sedikit air panas untuk membasahkan tekstur kopi lalu ratakan agar mudah dalam proses penyaringannya. Selanjutnya, letakkan Vietnam drip diatas cangkir yang cocok dengan alat saringan tersebut.
[NEXT]
Kemudian tambahkan air mendidih yaitu 100 celcius, tuang secara perlahan-lahan sebanyak setengah wadah terlebih dahulu. Tunggu hingga kopi dan air meresap, kemudian tambahkan lagi air sebanyak setengah wadahnya. Setelah itu, tutup wadah dengan penutup dan tunggu hingga kopi menetes sampai habis kebawah.
Tunggu sekitar empat menit hingga kopi berhasil disaring semua. Semakin lama kamu menunggu, hasil kopinya akan semakin kuat. Jika sudah tidak ada tetesan yang tersisa lagi, singkirkan Vietnam drip lalu aduk kopi dengan susu kental manis yang sebelumnya telah kamu tambahkan.
Sebagai pilihan lain, kamu bisa menambahkan es batu untuk menyegarkan badan saat suasana sangat panas di siang hari. Filter atau saringan kopi tersebut memang mudah digunakan dan mudah untuk disimpan karena ukurannya yang sangat kecil dan praktis. Namun kalian juga harus tahu bahwa kopi Vietnam yang biasanya digunakan berpasangan dengan Vietnam drip ini harus mempunyai tekstur kopi yang halus agar ampas kopi tidak terbawa dalam saringan kopi yang dihasilkan.
Untuk penggilingan biasanya digiling selama kurang lebih 10 detik dengan menggunakan alat grinder mini agar menghasilkan kehalusan yang pas.
Mungkin bagi kamu yang belum pernah mencoba cara seperti ini kelihatannya agak sedikit repot dibanding membuat kopi instan yang bisa langsung seduh, tenang jika tetap ingin menikmati kopi ala vietnam ini kamu bisa datang ke Kopi Oey atau yang dulunya bernama Kopitiam Oey, menu kopi Vietnam disediakan dengan nama kopi Indochina.
Lalu ada lagi kedai kopi di Maluku Utara yang menawarkan kopi vietnam yaitu di Land Mark Kedai Minum Bahari Ternate, bedanya di Rumakopi kopi Vietnam sudah disediakan dalam bentuk siap minum atau proses penyaringan sudah dilakukan di dalam dapur. Vietnam Coffee Drip sangat memberikan sensasi yang lebih berbeda dibanding kopi lain, dengan alat ini kamu dapat mendapatkan sensasi kopi ala kafe dengan buatan sendiri dengan mudah dan praktis.
Pengelola Ismed Alkatiri atau yang kerap dipanggil Abah Is merupakan salah satu penikmat kopi yang sudah melanglang buana. Menurut Abah Is yang juga wartawan Senior dari Group Jawa Pos, penikmat kopi yang sejati harus mengetahui jenis kopi, karakteristik kopi dan cara meraciknya.
“Nanti akan kami buat roda rasa. Dan kopi ini sejak 2000 masehi sudah ditemukan. Kopi sendiri berasal dari bahasa Arab Qahwa. Kalau ditarik ke Indonesia, itu orang Belanda yang membawanya ke Indonesia. Dimana pernah terjadi bencana banjir di Batavia akhirnya bibit kopi dibawa ke Bacan. Uniknya Ratu Yuliana hanya mau minum kopi kalau dari Bacan. Sampai saat ini situs peninggalan pabrik kopi itu masih ada di Bacan” papar Abah Is sambil menikmati segelas kopi Premium Bland racikannya.
(*)