Lintas Terkini

Panglima TNI Ingatkan Ancaman Proxy War

Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menerima cindera mata dari Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian.

JAKARTA – Dunia saat ini sedang mengalami krisis ekonomi dan akan berdampak pada depresi ekonomi yang akan mengakibatkan meningkatnya kejahatan, konflik dan kompetisi global. Hal itu disebabkan perkembangan penduduk dunia yang luar biasa, sementara energi dan pangan makin berkurang.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pembekalan kepada peserta apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) Polri dengan tema “Polri yang Profesional Modern Terpercaya (Promoter) dalam Rangka Mensukseskan Pemilu 2018”. Pembekalan dilaksanakan di Auditorium Ghraha Cendikia Akademi Kepolisian, Semarang Jawa Tengah, Senin (9/10/2017).

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa ancaman nyata Bangsa Indonesia adalah kompetisi global antar negara. Salah satunya kompetisi antar manusia dalam bentuk migrasi lintas negara untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

“Ini menjadi suatu peringatan dan harus kita waspadai, karena Indonesia sebagai salah satu negara ekuator yang kaya akan sumber daya alam,” katanya.

Menurut dia, konflik antar negara di seluruh dunia saat ini sejatinya dilatarbelakangi oleh perebutan energi dan pangan. Kedepan, konflik di dunia akan bergeser ke daerah ekuator, salah satunya Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengutip pernyataan Presiden RI Bung Karno yang mengingatkan kita tentang  kekayaan alam Indonesia akan membuat iri negara-negara lain di dunia, begitu juga Presiden RI Ir. Joko Widodo pada saat disumpah di Senayan dalam sambutannnya mengatakan bahwa kaya akan sumber daya alam justru akan menjadi petaka.

Dia mengingatkan agar Bangsa Indonesia harus waspada karena sebenarnya hal ini yang dihadapi sekarang. Menurutnya, Indonesia begitu kuat maka diperebutkan dengan cara proxy war dan tidak dengan senjata, akan tetapi bagaimana menggunakan orang-orang di negara ini menjadi jajahan negara lain untuk menggerogoti negara sendiri.

Panglima TNI ini menambahkan, munculnya teori hegemoni dimana berakhirnya perang dingin, maka kekuatan hanya satu dengan menerapkan aturan-aturan. Jadi kekuatan satu itu akan membuat semuanya diatur oleh satu kekuatan ekonomi.

“Itulah yang dibuat di Indonesia, budaya-budaya kita mulai dikikis, mereka membuat pasar modern dengan menghilangkan pasar tradisional,” ungkapnya.

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, dalam kondisi ekonomi dunia yang sulit, Presiden RI Ir. Joko Widodo atau pemerintah telah memberikan langkah yang sangat tepat dengan membuat infrastruktur. Sehingga semua hasil bumi bisa bergerak dengan murah dan cepat.

Pada kesempatan ini, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengutip pernyataan Presiden RI, Joko Widodo yang mengatakan kekompakkan antara TNI dan Polri akan menciptakan stabilitas politik dan keamanan, tidak ada alternatif lain.

“Waspada dan jangan sampai kita dijadikan alat politik, seperti yang dikatakan Presiden  RI bahwa politik TNI dan Polri adalah politik Negara, karena TNI dan Polri adalah tonggak penyangganya NKRI,” tandasnya. (*)

Exit mobile version