MAMASA –Â Bupati Mamasa, Sulawesi Barat, H.Ramlan Badawi menyampaikan, 10 orang korban tewas terseret banjir bandang di Desa Batanghuru Timur, Kecamatan Sumarorong, belum teridentifikasi.
“Hingga saat ini 10 korban tewas akibat banjir bandang yang terjadi Kamis pukul 16.30 Wita telah dilakukan evakuasi dan disemayamkan ke Puskesmas Sumaroring, di Mamasa. Mengenai nama-nama korban belum diketahui karena masih dalam tahap penanganan,” kata Ramlan Badawi yang dihubungi via telepon selulernya dari Mamasa, Kamis malam.
Menurutnya, para keluarga korban yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera melaporkan kepada tim penanggulangan bencana yang saat ini terus melakukan penanagan bencana.
“Jika ada yang merasa kehilangan anggota keluarga segera melaporkan kepada petugas penanganan bencana. Ini penting, agar petugas bisa melakukan penanganan secara maksimal,” ungkapnya.
Ramlan menyampaikan, selain 10 korban dinyatakan tewas terseret banjir bandang, enam orang lainnya juga dinyatakan masih belum ditemukan.
“Petugas kami terus melakukan penyisiran sepanjang aliran sungai hingga malam hari. Kita berharap, enam orang yang dinyatakan masih hilang bisa ditemukan dalam keadaan selamat,”ungkapnya.
Ia menuturkan, banjir yang melanda pemukiman penduduk itu terjadi sekitar pukul 16.30 Wita tadi, setelah wilayahnya dilanda hujan selama berjam-jam.
Bupati menyampaikan, pemerintah setempat langsung melakukan penanganan dengan mengerahkan tim Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamasa, PMI, Tim Kesehatan, Dinas Sosial, Pramuka dan berbagai organisasi kemasyarakatan.
“Kami minta semua pihak yang bertugas melakukan penanganan bencana untuk bisa bekerja maksimal dengan mengutamakan pelayanan korban bencana,”pinta Ramlan.
Karena itu kata Bupati, masyarakat yang ada di Mamasa khususnya yang tertimpa musibah banjir dan longsor untuk melakukan pengungsian sementara karena khawatir bencana serupa kembali terjadi.
“Pemukiman penduduk yang terkena imbas banjir dan longsor diminta untuk tidak kembali ke rumah. Lebih baik mencari tempat aman untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa,”ungkap Ramlan.
Saat ini kata dia, upaya penanganan akan terus ditingkatkan dan bahkan dirinya pun telah berkoordinasi dengan gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, agar bisa mengerahkan tambahan bantuan penanganan korban.
“Pemprov Sulbar saat ini juga telah bergerak dari Mamuju guna melakukan penanganan bencana. Kita berharap, dengan bantuan ini bisa memudahkan penanganan musibah yang telah merenggut korban jiwa itu,”tuturnya.
Ramlan mengatakan, terhadap dampak bencana banjir dan longsor ini juga diharapkan perhatian pemerintah pusat untuk ikut membantu penanganan pascamusibah terjadi.
“Kerugian akibat musibah banjir ini belum dapat dihitung. Namun, nilainya tidak sedikit karena banyak pemukiman penduduk yang hancur. Dan bahkan, harta benda para korban juga ikut terimbun longsor dan terserat banjir,” katanya. (ant)
Komentar