Lintas Terkini

Di Munas LDII, Presiden Joko Widodo Dukung Gerakan Hormati Guru

Presiden Joko Widodo saat bersilaturahim dengan pimpinan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) se-Indonesia dalam forum Musyawarah Nasional (Munas) ke-8 LDII di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

JAKARTA – Peranan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam konteks peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dinilai signifikan. Melalui kualitas SDM yang profesional religius, percepatan pembangunan infrastruktur dapat dicapai.

“Indonesia memiliki potensi energi, pangan, dan air. Namun, potensi ini belum dikelola dengan baik. Karena itu, pembangunan infrastruktur harus ditopang oleh kualitas SDM yang handal,” ujar Presiden Joko Widodo saat bersilaturahim dengan peserta Musyawarah Nasional (Munas) ke-8 Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini pemerintah berfokus pada pembangunan infrastruktur untuk memangkas mahalnya biaya transportasi. “Tujuan pembangunan infrastruktur adalah agar harga barang lebih murah, sehingga kita bisa bersaing dengan negara lain,” ujar presiden dihadapan 1.500 pimpinan LDII se-Indonesia.

Pihaknya mengemukakan, pada 2030 Indonesia akan mendapat bonus demografi. Pada tahun tersebut, Indonesia, potensi angkatan muda Indonesia sebesar 60 persen. “Namun, jika tidak disiapkan, maka besarnya angkatan muda tersebut bisa menjadi bencara demografi,” kata mantan Walikota Solo ini.

Sehubungan dengan hal tersebut, peranan guru dalam meningkatkan kualitas SDM manusia Indonesia sangat penting. Posisi guru, ujar Presiden, harus mendapat tempat terhormat dihadapan masyarakat. “Saya setuju dengan gerakan menghormati guru yang LDII gagas. Kita kembali pada karakter bangsa Indonesia,” ujar presiden.

Ia mengatakan, kualitas SDM tidak hanya ditopang kecerdasan intelektual, tetapi juga didukung nilai-nilai religiusitas dan karakter yang luhur. “Meskipun pandai secara intelektual, tetapi kalau tidak didampingi integritas, budi pekerti, dan keimanan maka bisa berubah menjadi malapetaka,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam mengatakan, guru memiliki andil besar dalam meningkatkan peradaban suatu bangsa. LDII, kata Syam, prihatin pada oknum yang menurunkan marwah guru. “Ada korelasi antara kemajuan suatu bangsa dengan gerakan menghormati guru. LDII berharap seluruh komponen bangsa bersinergi menghormati guru. Menghormati guru adalah prinsip yang tertanam pada warga LDII,” kata Syam.

Lebih lanjut, LDII mendorong SDM profesional religius semenjak Munas ke-7 di Surabaya pada 2011 yang lalu. “LDII mengibaratkan, profesional religius adalah akar pohon yang kita kuatkan. Batang pohonnya adalah gerakan menghormati guru, sehingga lahir buah yang manis,” ujarnya.

LDII, ujar Syam, berupaya agar kehadirannya membawa manfaat bagi masyarakat. “Sejak awal, LDII didirikan untuk membawa manfaat dimanapun LDII berada. Eksistensi dan keberlangsungan LDII tergantung pada seberapa banyak manfaat yang LDII berikan,” ucapnya.

Pada Munas ke-8, LDII mengundang warganya yang menjadi guru berprestasi tingkat nasional. Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir menjadikan gerakan menghormati guru yang LDII canangkan sebagai gerakan nasional. Presiden juga menandatangani papan komitmen menghormati guru dengan tagar #gerakanmenghormatiguru. (*)

Exit mobile version