Satu Keluarga Tersambar Petir, Tiga Meninggal Dunia

WAJO – Lima warga asal Jeneponto yang merupakan satu keluarga tersambar petir saat berteduh di bawah pohon, Selasa (8/11/2016) sekira pukul 17.00 Wita. Akibatnya, 3 orang diantaranya tewas di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tersengat petir, 2 lainnya hanya pingsan.
Awalnya, kelima orang tersebut sedang bekerja di lahan sawah. Karena hujan begitu deras, mereka berhenti melakukan aktivitas bertani, dan memilih berlindung di bawah sebuah pohon rimbun.
Saat mereka berteduh, tiba-tiba petir menyambar-nyambar di atas langit hingga turun ke bumi dan menyambar kelimanya. Peristiwa ini terjadi di Dusun Langiso, Desa Kading Kecamatan Bola Kabupaten Wajo.
Warga yang mengetahui kelima korban tersengat petir, langsung berdatangan mengevakuasinya. Mereka yang menjadi korban ini berasal dari Jeneponto, masing-masing Umar (45), Petta Dg Cora (45), Iwan Umar (15), Paldi Umar (20), Ansar Pamma Dg Lontang (35).
Informasi yang dihimpun, dari lima korban yang tersambar petir, tiga diantara meninggal dunia yakni Umar Dg Ropu (45), Petta Dg Cora (45) dan Iwan Umar. Sementara satu orang menjalani perawatan medis di Puskesmas Ajangale yakni Paldi Umar, satu orang lainnya, Ansar selamat dari musibah petaka itu.
Kapolres Wajo AKBP Novi Nurohmad yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, korban tersambar petir merupakan satu keluarga.
Sebelum kelimanya tersambar petir, kata Novi, mereka beraktivitas mengumpulkan sisa-sisa panen padi di sawah. Namun karena cuaca buruk dengan hujan yang sangat deras, para korban memilih untuk berteduh di bawah pohon.
Para korban, lanjut mantan Kasat Reksrim Polrestabes Makassar ini, diserahkan ke pihak keluarganya untuk disemayamkan di kampung halamannya di Kabupaten Jeneponto.
“Ada keluarganya berasal dari Gandra Kabupaten Soppeng menjemput ketiga jenazah. Merekalah yang membawa jenazah ke rumah duka.Pihak kepolisian setempat meninta dilakukan visum, tapi pihak keluarga korban menolaknya, sehingga jenazah diserahkan langsung kepada keluarganya,” jelas Novi Nurahmad, Rabu (9/11/2016). (*)