PAREPARE – Musyawarah Daerah (Musda) Korps Alumni HMI (Kahmi) Parepare yang sempat digelar Desember 2016 lalu dan diskorsing hingga batas waktu tidak ditentukan menuai kritikan dari beberapa tokoh Kahmi Muda Parepare.
“Ditundanya musda ini menjadi preseden buruk buat Kahmi, dan mencontoh yang terjadi pada Konfercab HMI tahun lalu. Istilahnya murid kencing berdiri, gurunya justru kencing tersumbat-sumbat,” kata Suherman Pabitjtjangi, salah seorang tokoh muda Kahmi Parepare, Selasa (10/1/2017).
Mantan Ketua HMI Cabang Parepare itu mempertanyakan alasan kuat mengapa sampai Musda harus ditunda. Pasalnya, alasan yang diberikan terkesan tidak masuk akal yakni gegara tidak kourum karena ketidakhadiran presidium demisioner.
“Ini jadi pertanyaan besar, ada apa? Kami meminta musda segera jalan. Kami mendorong figur muda mengisi komposisi presidium. Jangan orangnya itu-itu terus saja,” ujarnya.
Terpisah, panitia Musda, Ahmad Kohawan membenarkan tertundanya musda Kahmi. Alasannya tetap sama yaitu tidak kourumnya presidium yang hadir.
“Dari lima orang Presidium, hanya satu orang yang hadir yakni Gusti Firmansyah. Empat presidium lainnya yang tidak hadir adalah Salim Sultan, Kaharuddin Kadir, Rahman Saleh, dan Andi Besse Dewagong. Informasi yang kami peroleh, keempatnya sedang berada diluar kota,” jelas Ahmad. (*)