Logo Lintasterkini

Guru Besar Ilmu Ekonomi IPB Khawatirkan Politisi Ikut Seleksi Pimpinan OJK

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Jumat, 10 Februari 2017 23:32

Guru Besar Ilmu Ekonomi IPB khawatirkan politisi ikut seleksi Calon Pimpinan Otoritas Jasa keuangan (OJK).
Guru Besar Ilmu Ekonomi IPB khawatirkan politisi ikut seleksi Calon Pimpinan Otoritas Jasa keuangan (OJK).

JAKARTA – Seluruh pihak berhak mengikuti seleksi Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Begitu juga dengan seorang politisi karena memang tidak ada larangan di dalam ketentuan perundang-undangan. Namun, dikhawatirkan jika seorang politisi ikut, nanti ada benturan kepentingan (conflict of interest).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Guru Besar Ilmu Ekonomi IPB, Didin S Damanhuri terkait dengan adanya dua nama politisi yang ikut dalam perebutan kursi Pimpinan OJK. Dua nama politisi itu masuk dalam 170 orang yang dinyatakan lulus oleh Panitia Seleksi (Pansel) pemilihan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Bayangkan saja ada sekitar 6000 Triliun omset perbankkan nasional, mulai dari tingkat pusat, provinsi dan cabang-cabang yang ada di kabupaten kota, bisa saja kan dia tiba-tiba dalam conflicts of interest, jadi menyimpang dari prinsip-prinsip perbankan yang mengacu kepada prinsip keuangan yang sehat, dan itu sangat berbahaya,” kata Didin di Jakarta, Jumat (2/10/2017).

Didin mengatakan, ada dua faktor seorang politisi bisa dikatakan bias conflict of interest. Pertama, push factor yaitu dorongan dari diri sendiri, kedua, full factor yaitu dorongan dari pihak-pihak partai yang mempunyai afinitas terhadap kesamaaan pandangan dengan politisi tersebut dan dia akan berusaha mempengaruhi.

“OJK dan BI itukan ibarat negara dalam negara, siapa yang mengontrol mereka ? Kan hanya DPR, seberapa jauh mereka bisa melakukan pengontrolan. Berbeda jika dibandingkan di Kementerian, mereka bisa dipanggil oleh komisi yang bersangkutan,” kata Didin.

Dikatakan Didin lagi, OJK itu seperti Dewa, jika datang ke BI di tingkat provinsi, justeru OJK yang malah ditakuti, karena merupakan pengawas. Sehingga jika ada komisioner OJK yang dari politisi, misalnya dua saja, apalagi sampai-sampai jadi ketua, konflik kepentingannya akan lebih besar.

Dirinya menyarankan kepada para politisi untuk berkompetensi di dunia politik, karena kalau sudah masuk ranahnya Bapennas dan Menteri Keuangan itu untuk kalangan profesional, begitu juga dengan Ketua OJK dan Gubernur Bank Indonesia.

“Saya lihat juga beberapa orang dari OJK dan BI mereka ikut daftar dan dinyatakan sudah lolos kemudian akan lanjut ke seleksi selanjutnya,” ujarnya.

Menurutnya, peran OJK dalam mengatur perekonomian Indonesia dapat dikatakan sangat krusial. Berbeda halnya dengan BI yang mengurus Inflasi, KUR dan pengendalian mata uang.

“Sedangkan OJK sendiri selain mengawasi dan mengurus lembaga keuangan perbankan, OJK Juga  mengurus lembaga keuangan Non Bank,” katanya.

Selain itu, lanjut Didin, OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan dapat terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel. Juga diharapkan mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil serta mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Saat ditanya soal kinerja pengurus OJK saat ini, ia menilai kepemimpinan Dewan Komisioner OJK yang diketuai oleh Muliaman D Hadad bisa dibilang berhasil.

“Pak Muliaman masih sangat layak, untuk maju dua kali. Saya dukung secara profesional saja, karena kan memang latar belakang beliau yang mumpuni di bidang keuangan, baik ekonomi makro dan mikro,” katanya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News07 April 2025 19:28
Dinsos Sulsel Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Rappokalling dan Biringkanaya Makassar
SULAWESI SELATAN – Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan bergerak cepat memberikan bantuan kepada korban bencana kebakaran yang melanda dua wilayah...
Ekonomi & Bisnis07 April 2025 10:14
LAZ Hadji Kalla Berbagi 10.000 Lebih Paket Sembako Idulfitri untuk Duafa di 4 Provinsi
MAKASSAR – Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla kembali menjalankan program Idul Fitri Bahagia yang memberikan 10.000 paket sembako kepada masyaraka...
News06 April 2025 20:00
Wali Kota Makassar Hadiri CFD Bersama Ribuan Warga, Ajak Hidup Sehat dan Jaga Lingkungan
MAKASSAR – Ribuan warga memadati area Monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, untuk mengikuti Car Free Day (CFD), Minggu (6/4/2025). Sua...
Pemerintahan06 April 2025 19:12
Wali Kota Munafri Hadiri Halal Bihalal dan Musyawarah IKA FH Unhas, Ajak Alumni Bersatu Bangun Kota
MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri acara Halal Bihalal dan Musyawarah Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Hukum Univ...