PINRANG – Tidak adanya tindakan nyata berupa sanksi tegas kepada oknum pelaku penebangan pohon di pinggiir jalan di Kabupaten Pinrang, disesalkan sejumlah pihak. Selain efeknya yang bisa saja terus berulang, sejumlah warga malah juga akan ikut-ikutan menebang pohon jika memang hal itu dibiarkan begitu saja oleh instansi terkait Pemkab Pinrang.
“Kalau sanksinya hanya besifat teguran, besok-besok saya juga akan menebang pohon di pinggir jalan yang kualitas kayunya bagus. Apalagi, saya juga memerlukan balok kayu untuk membangun rumah saat ini,” ucap Muhammad, salah seorang warga Pinrang kepada lintaaterkini.com, Sabtu, (10/3/2018).
Menurutnya, ditegur seribu kali pun dirinya siap asalkan bisa mendapatkan kayu gratis. Apalagi, kata dia, harga balok kayu sekarang cukup mahal kalau jenis jati. Warga ini mengungkapkan dirinya siap ditegur seribu kali asalkan bisa mendapatkan balok kayu gratis.
“Biar saya ditegur sampai seribu kali, yang penting dapat balok kayu jati gratis,” sindirnya sambil tertawa.
Hal senada diutarakan Amran, seorang warga Pinrang lainnya. Dia menyebutkan, sanksi teguran tidak akan memberi efek jera, dan itu jauh lebih bagus ketimbang harus membeli balok kayu.
“Kalau begini, kan modalnya tinggal biaya mesin pemotong. Lumayanlah dari pada harus membeli kayu yang harganya cukup mahal, resikonya kan cuma ditegur,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pinrang, Sudirman yang dikonfirmasi mengaku, pihaknya sudah menurunkan tim ke lokasi penebangan. Namun untuk sanksinya, dia belum siap membeberkan hal tersebut. (*)
Komentar