Lintas Terkini

Jalan Poros dan Perkampungan Warga di Jeneponto Tergenang, Airnya Capai 60 Cm

Kondisi genangan air di Jeneponto

JENEPONTO – Hujan yang terus menerus turun sejak kemarin, mengakibatkan banjir menggenangi Jalan poros Jeneponto-Bantaeng, Rabu (10/3/2021). Ketinggiannya pun mencapai 40-60 cm

Kasubbag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul mengatakan, jalan poros Jeneponto tergenang air hujan dengan ketinggian 40-60 cm. Banjir terjadi di Allu Benteng, Paccelanga, Topa Banrimanurung dan Pallengu.

Banjir disebabkan karena intensitas curah hujan yang tinggi, dan luapan air dari persawahan.

“Air meluap ke permukaan kantor dan jalan diperkirakan setinggi 40-60 cm. Namun semua kendaraan masih bisa melintas. Meskipun beberapa kendaraan lainnya ada yang menunggu surut air banjir,” kata Syahrul.

Jalan poros Jeneponto – Bantaeng, tepatnya di jakan raya Allu, Paccelanga dan Topa, serta kantor Polsek Bangkala memang sudah menjadi daerah langganan banjir setiap musim hujan.

“Personel Polsek Bangkala melakukan pengaturan lalu lintas dan mengimbau pengendara untuk berhati-hati berkendara,” sebutnya.

Selain itu, di wilayah Kecamatan Binamu juga mengalami banjir. Dan pihak kepolisian melakukan patroli untuk mengantisipasi terjadinya tindakan gangguan Kamtibmas sekaligus mengontrol genangan air banjir dari sungai.

Adapun titik yang tergenang banjir di kecamatan Binamu berada di Kampung Panaikan, Balang Toa, Balang, Monro-monro dan Sapanang.

“Semuanya itu karena saluran air drainasi tersumbat sehingga air masuk di beberapa kolong rumah warga setempat,” ujarnya.

Sedangkan di tempat lain di Kecamatan Tamalatea – Bontoramba, juga terdapat sejumlah titik yang tergenang air banjir langganan. Diantaranya Boyong, Tamanroya, Lentu, Karelayu dan Desa Datara.

“Titik terparah di Kampung Lentu, Desa Lentu puluhan rumah terandam air diperkirakan ketinggian 30 cm,” pungkasnya.

Disamping memantau banjir, pihak kepolisian juga mengigatkan masyarakat untuk tetap waspada di musim penghujan. Sekaligus untuk mematuhi protokol kesehatan dalam beraktifitas guna memutus mata rantai penularan Covid-19. (*)

Exit mobile version