Lintas Terkini

Akibat Ancaman Bom, Gedung Putih Dikosongkan

Internasional/Petugas Secret Service dan anjing pelacak bom dikerahkan untuk mencari bom ke seluruh penjuru Gedung Putih, hingga akhirnya disimpulkan keadaan aman dan bom tidak ditemukan. (Reuters/Gary Cameron)

AMERIKA SERIKAT – Ruang pertemuan di Gedung Putih dan sejumlah ruang di dua gedung perkantoran Senat Amerika Serikat dikosongkan selama beberapa jam pada Selasa (9/6), setelah terdapat sejumlah ancaman bom.

Ancaman yang jarang terjadi ini menyebabkan terganggunya jadwal pertemuan harian wartawan di Gedung Putih. Para wartawan terlihat bergegas keluar dari ruangan selama sekitar 30 menit setelah ancaman bom diluncurkan melalui sambungan telepon kepada polisi setempat.

Petugas Secret Service dan anjing pelacak bom dikerahkan untuk mencari bom ke seluruh penjuru Gedung Putih, hingga akhirnya disimpulkan keadaan aman dan bom tidak ditemukan. Pertemuan antara wartawan dan juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, pun dilanjutkan.

Earnest memaparkan bahwa saat ancaman bom terjadi, Presiden AS Barack Obama tengah berada di Oval Office, yang berjarak hanya beberapa langkah dari ruang pertemuan wartawan. Namun, Obama tidak dievakuasi.

Sementara, Michelle Obama dan kedua putri mereka berada di dekat kediaman Gedung Putih dan juga tidak dievakuasi.

“Evakuasi terbatas hanya dilakukan di Briefing Room, karena ancaman bom itu bersifat spesifik,” kata juru bicara Secret Service, Brian Leary, dikutip dari Reuters, Selasa (9/6) malam.

Sejumlah gedung yang berada di sekitar Gedung Putih, termasuk Lafayette Square di Pennsylvania Avenue, langsung ditutup dan tidak dapat diakses oleh para wisatawan untuk sementara waktu.

Beberapa jam sebelum evakuasi terjadi, petugas keamanan menyelidiki laporan bahwa terdapat paket yang mencurigakan dan ancaman bom melalui sambungan telepon di dua bangunan Senat AS. Namun, petugas tidak menemukan barang berbahaya.

Petugas Kepolisian Gedung Capitol AS menutup dan memeriksa sebuah ruang di gedung Dirksen dan halaman di gedung Russell, yang merupakan rumah bagi para senator AS dan staf mereka di dekat gedung Capitol. Pemeriksaan ini juga tidak menemukan barang berbahaya.

“Karena dari investigasi yang sedang berlangsung, petugas keamanan tidak dapat mendiskusikan hubungan antara ancaman bom ini dengan ancaman di gedung Capitol,” kata Leary. (cnnindonesia.com)

Exit mobile version