Mayjen TNI Agus Surya Bakti Selesaikan Ujian Tesis S2 Magister Ilmu Komunikasi di Unhas

Mayjen TNI Agus Surya Bakti Selesaikan Ujian Tesis S2 Magister Ilmu Komunikasi di Unhas

MAKASSAR – Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti resmi bergelar Magister Komunikasi setelah
setelah menyelesaikan ujian Tesis S2 Magister Ilmu Komunikasi, dengan judul tesis “Strategi Komunikasi TNI AD Dalam Pelaksanaan Pembinaan Teritorial Paska Konflik di Poso, Sulawesi Tengah,” di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas (FISIP) Hasanuddin, Senin (9/7/2018).

Mayjen TNI Agus Surya Bakti M, Kom, termasuk orang yang mementingkan pendidikan. Di tengah kesibukannya, ia juga seorang mahasiswa di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar selama dua tahun tesis rampung dan penelitian selama dua minggu. Tesis sebanyak 273 halaman dicecar 16 pertanyaan dengan hasil 92,8.

Ujian dipimpin oleh Prof Dr Hafied Cangara, M.Si sebagai Ketua sekaligus Pembimbing, dengan anggota penguji diantaranya Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, Prof Dr Andi Alimuddin, M Si, Dr Faried Emsil, M Si, dan Dr Hasrullah, MA.

Prof Dr Hafied Cangara, M Si sebagai Ketua sekaligus Pembimbing, usai ujian saat ditemui awak media mengatakan, Pangdam Agus SB memeliki potensi yang baik dan memenuhi syarat untuk menerima gelar magister.

“Beliau itu punya potensi yang bagus secara praktis menguasai tinggal dikemas didalam bentuk tulisan ilmiah, analisis ilmiah, dan juga pendekatan yang lebih ilmiah sehingga dekonstruksi lebih akademis, ia memang memenuhi syarat untuk itu karena memang dirancang dengan metodelogi dan kerangka pikir yang bagus,” ujar Dekan FISIP Unhas tersebut.

Senada dengan itu, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, menjelaskan tesis Pangdam XIV Hasanuddin yang diberi judul “Strategi Komunikasi TNI AD Dalam Pelaksanaan Pembinaan Teritorial Paska Konflik di Poso, Sulawesi Tengah,” kaya akan metodelogi dan teori.

“Datanya kaya dan sumber data, informan-informan terpilih secara proses metodologi yang benar, jadi reliabilitas dan validitasnya penilitiannya tidak diragukan. Disarankan ambil teori konflik, teorinya ditambah jadi memformulasi teori komunikasi dan teori sosiologi konflik, jadi saya kira ini bisa menjadi modal besar bila beliau mau melanjutkan ini, sudah punya proposal sisa nanti di S3 nya lebih kepada pengembangan teori,” tutur Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu.

Sementara itu, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti M Kom, yang berhasil meraih gelar magister dengan Nilai 92,8 mengungkapkan didalam tesisnya, bagaimana melakukan pencegahan timbulnya kembali kekisruhan di daerah pasca konflik.

“Pembahasannya adalah berangkat dari konflik yang berlarut-larut, tidak selesai-selesai, padahal kita juga udah bergerak Polisi dan Tentara semua, TNI itu bergerak dengan Binter Pembinaan Teritorial. Kemudian dari pengalaman itu maka setelah Santoso tertembak otomatis aman, semua berubah, jalanan jadi ramai kembali, segala macam, nah kita ingin melihat yang dilakukan oleh TNI AD didalam pembinan teritorial yaitu fungsi Kodam itu bagaimana sih pada pasca konflik itu supaya konflik itu tidak terjadi lagi” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, kemudian konflik-konflik bernuansa radikalisme dan terorisme juga tidak terjadi lagi dengan pendekatan strategi yang saya katakan tadi dari hasil penilitian saya di wilayah Poso untuk mendapatkan strategis komunikasi Binter pada pasca konflik itu untuk masa -masa selanjutnya.

Pangdam Agus SB diuji langsung Rektor UNHAS Prof. dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, Prof Dr Alimuddin Unde Dekan Fisip UNHAS, Dr Hasrullah M, bertindak sebagai penguji, Pembimbing Prof. Dr. Hafid Cangara, Msi, Dr. Farid Emsil. Dengan predikat sangat memuaskan, Pangdam XIV Hasanuddin berhasil meyakinkan para penguji akan validitas dan reliabilitas metode, serta keabsahan analisis dan teori.

Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA yang menjadi salah seorang penguji menyatakan salut dan apresiasi yang tinggi. “Ini merupakan bukti bahwa ditengah-tengah kesibukan sebagai Panglima, Mayjen Agus dapat meramu pengalaman dan kompetensi yang dimiliki untuk diuji secara akademik. Dan ternyata hasilnya luar biasa,” kata Prof Dwia.

Mayjen Agus sendiri tampak sangat terharu dan tidak dapat menahan air mata ketika secara resmi diumumkan lulus oleh Ketua Tim Penguji.

“Mulai saat ini, saudara Agus Surya Bakti telah berhak secara akademik dan formal untuk menyandang gelar Magister Ilmu Komunikasi, dengan predikat sangat memuaskan,” kata Prof Hafied Cangara ketika membacakan hasil ujian.

Ketika diminta menyampaikan pesan dan kesan, Mayjen Agus tampak tidak bisa berkata-kata. Ia tenggelam dalam keharuan.

“Saya teringat orang tua saya. Ayah saya almarhum adalah sarjana muda, BA. Ketika saya mencapai gelar ini, saya tahu perjuangan mereka membesarkan saya tidak sia-sia,” kata Mayjen Agus terbata-bata.

“Tentara sering diidentikkan sebagai karakter keras dan tegar. Tapi kalau sudah berurusan dengan jasa dan ketulusan orang tua, tidak ada yang bisa bertahan dengan kekerasan sikapnya,” lanjut Mayjen Agus sambil menyeka sudut matanya.

Tesis yang ditulis oleh Mayjen Agus Surya Bakti merupakan kompilasi data dan teori yang menggabungkan teori-teori komunikasi dan teori konflik. Kekayaan data dan ketajaman analisis menginspirasi para penguji untuk mendorong Mayjen Agus untuk melanjutkan ke tahap doktoral.

“Dengan gelar magister ini, saudara Agus berhak untuk melanjutkan pendidikan doktoral di kampus manapun,” kata Prof. Hafied Cangara. (*)

Penulis : Slamet