PINRANG – Puluhan warga di Dusun Labalakang Desa Ammasangan Kecamatan Lanrisang Pinrang terancam penyakit inspeksi saluran pernapasan (ISPA) dan gangguan penglihatan. Itu disebabkan, sudah hampir sebulan lamanya lingkungan tempat tinggal mereka diterjang debu dari pembakaran sisa ampas penggilingan padi (Sekam).
Sekam itu bersumber dari pabrik penggilingan milik H Inci. Malahan, dari pantauan terakhir di lokasi, dua kepala keluarga (KK) yaitu Thamrin dan Mansyur beserta keluarganya sudah meninggalkan rumah mereka karena tidak sanggup lagi bertahan dari terjangan badai debu tersebut. Hal ini diperparah dengan kondisi cuaca, dimana tiupan angin yang kencang membuat badai debu asap ini juga mengganggu pengguna jalan yang melintas di sekitar lokasi.
“Sudah hampir sebulan mi ini pak. Liat maki sendiri, rumah kami sudah ditutupi debu cukup tebal, baik diluar maupun di dalam rumah. Kami sudah berkali kali melaporkan persoalan ini ke Kepala Desa dan pemilik, tetapi hingga saat ini kondisinya masih seperti ini “, ucap Hj Wasa, salah seorang warga yang terkena dampak terjangan debu, Rabu (9/9/2015).
Menurut Wasa’, untuk bertahan, ia bersama warga lainnya terpaksa menggunakan masker penutup hidung dalam menjalankan aktifitas kesehariannya, baik saat diluar maupun didalam rumah. Namun yang menjadi masalah, selain menyerang pernapasan lanjut Wasa’, terjangan debu ini juga membuat mata perih dan bengkak. ” Seandainya suamiku tidak lagi sakit stroke pak, saya pasti sudah mengungsi seperti dua tetangga saya, Thamrin dan Mansyur “, keluhnya dengan sedih.
Sementara Hj Endang, seorang warga lainnya menuturkan hal yang sama. Menurut Endang, ia bersama beberapa warga lainnya terpaksa melaporkan langsung permasalah ini ke kantor Pusat Informasi dan Pengaduan (PINDU) Kabupaten Pinrang, Selasa (8/9/2015) pagi. Itu terpaksa mereka lakukan karena aduan warga ke Kepala Desa dan pemilik pabrik ternyata tidak digubris. “Kasihan kami pak. Kalau kondisinya masih seperti ini, satu persatu warga lainnya pasti akan mengungsi meninggalkan rumah mereka,” ungkap Endang.
Asisten I Pemerintahan Setda Pinrang, Abdul Rahman Usman yang dikonfirmasi di lokasi pabrik penggilingan padi milik H Inci mengatakan, pihaknya langsung turun ke lokasi begitu laporan ini masuk ke PINDU. ” Begitu laporannya masuk ke PINDU, Bapak Bupati langsung memerintahkan membentuk tim bersama instansi terkait seperti BLH dan BP2TPM untuk melakukan peninjauan lokasi dan segera mengatasi permasalahan ini,” kata Rahman.
Rahman mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari pemilik dan Kepala Desa, upaya mengatasi persoalan terjangan debu sekam sudah mereka lakukan dengan memasang terpal pelindung. Namun upaya tersebut tidak maksimal karena tiuapan angin yang begitu kencang. Olehnya itu lanjut Rahman, pemilik pabrik berjanji akan menempuh solusi dengan menimbun sekam miliknya ke dalam tanah. ” Pemilik sudah berjanji akan melakukan upaya penimbunan. Namun karena alat berat yang disewa lagi terpakai, terpaksa upaya itu tertunda lagi,” jelasnya. (Aroelk)