MAKASSAR – Selain pesan berantai yang menyudutkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), perwira Polda Sulsel juga sempat “menyerang” media via Short Message Service (SMS). Pesan tersebut disebar ke via SMS Â masyarakat Sulsel dan sejumlah wartawan di Makassar.
Seperti yang dilakukan oleh seorang perwira menengah (Pamen) berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) Ucok Silalahi yang kini menjabat sebagai Wakil Kepala Satuan (Kasat) Intelijen Polrestabes Makassar. Dalam pesan singkatnya melalui SMS , ia menuding media sebagai provokator mengadu domba instansi penegak hukum antaran KPK dan Polri.
Dan inilah isi SMS Kompol Ucok Silalahi yang diperoleh dari masyarakat dan wartawan di Makassar yang sudah beberapa hari lalu beredar: “Saat ini koruptor menjadi lawan seluruh masyarakat Indonesia,Tidak ada teman bagi koruptor,tdk ada tempat bagi koruptor. Kita harus mensyukuri kondisi ini, berat memang menumpas korupsi karena harus didukung oleh seluruh elemen bangsa. Namun sayang, ketersendirian koruptor dinegeri ini, disadari atau tidak, harus pupus olh kecerobohan strategi media (hanya utk mendapatkan rating) menempatkan POLRI sbg musuh KPK dgn Judul : KPK Vs POLRI .
Dgn menempatkan POLRI sbg musuh KPK disadari atau tidak, Media telah memberikan ruang bagi para koruptor utk ber teman pdhl koruptor sebenarx telah tersisihkan, masyarakat kita telah cerdas melihat bgmn penyidik KPK (ygberasal dr POLRI) dapat melaksanakan tugasxd dgn aman memeriksa dimanapun para koruptor berada, tanpa adax gangguan keamanan dr preman dan gerombolan pemberontak (kecuali di Papua) kalaupun ada gangguan,insan POLRI diseluruh dunia memberikan keamanan yg maksimal kpd penyidik KPK selama melaks tugas penyidikan dmnpun mereka bertugas.
Media yg memberikan judul pemberitaanx KPK Vs POLRI adlh media yg disadari atau tidak mencoba memberikan ruang bagi koruptor utk mendapat teman. Jangan biarkan koruptor mendapat teman,jangan biarkan KPK vs POLRI.Koruptor bukan hanya musuk KPK (KPK vs Koruptor),Koruptor adlh musuh bersama rakyat Indonesia (Koruptor Vs Rakyat Indonesia). Hentikan pemberitaan media KPK Vs POLRI saatx media mencerdaskan Bangsa. Saatnya media mendukung pemberantasan korupsi.Jangan adu domba Instansi penegak hukum yg telah bekerja banyak utk pemberantasan korupsi”. (reza)
Komentar