Logo Lintasterkini

Masih Buruknya Pelayanan Kepolisian (2)

Muh Syukri
Muh Syukri

Sabtu, 10 November 2012 08:13

Pelayanan di Samsat Makassar
Pelayanan di Samsat Makassar

Pelayanan di Samsat Makassar

MAKASSAR – Banyaknya sorotan dan kritikan terhadap aparat kepolisian merupakan cambuk untuk terus berbenah. Tentunya, hal itu semata-mata upaya untuk membuat aparat kepolisian bisa lebih baik ke depannya.

Wakil Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Sulsel, Andi Baso Tenri Gowa mengatakan, kritikan dan sorotan terhadap lembaga Polri harus disikapi dengan kepala dingin. Jangan justru memberikan hujatan atau pun “cuci tangan” terhadap persoalan.

Apalagi, terkait dengan temuan dari Ombudsman Republik Indonesia yang memang punya bukti terkait calo di sejumlah pelayanan kepolisian. Tentunya ini harus jadi momuntum untuk lebih berbenah diri.

“Memang bukan rahasia lagi jika masih ada oknum yang menyimpang dari aturan  dan tanggung jawab pokok. Tentunya ini jadi momentum untuk perbaikan,” katanya.

Namun, sambungnya, untuk memperbaiki lembaga tentunya tidak lepas dengan peran pimpinan. “Pimpinanlah yang harusnya terlebih dahulu memperbaiki diri dan memberikan contoh kepada anak buah. Perubahan itu harusnya dimulai dari pimpinan,” terangnya.

Sebelumnya,  hasil supervisi Ombudsman Republik Indonesia yang dilakukan beberapa waktu lalu menemukan sejumlah oknum polisi menjadi calo pengurusan surat izin mengemudi atau SIM di Satuan Lalulintas Polrestabes Makassar. Aksi pengayom dan pelindung masyarakat ini pun terekam kamera video tersembunyi yang digunakan ombudsman.

Tidak hanya itu, ditemukan pula sejumlah oknum yang mencegat calon pendaftar SIM di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK). Mereka menawarkan jasa pengurusan yang melebihi dari tarif yang tertera di lokasi pengurusan SIM.

Bukan hanya di SIM Satlantas Polrestabes Makassar saja, temuan oknum polisi yang menjadi calo juga didapati di Samsat Makassar. Ombudsman juga menemukan ada oknum polisi yang meminta uang lebih kepada wajib pajak.

Hal itu merupakan salah satu dari hasil supervisi dan temuan ombudsman yang dipaparkan melalui seminar yang digelar di Aerotel Smile Hotel, Makassar, Kamis (8/11/2012).

“Oknum petugas menawarkan jasa pengurusan SIM A Rp 370 ribu dan SIM C Rp 275 ribu. Harga itu beda dengan yang tertera di papan pengumuman resmi,” ujar Wakil Ketua Ombudsman, Azlaini Agus dan selanjutnya memutar video rekaman. (tim)

 Komentar

 Terbaru

Nasional13 Desember 2024 21:01
Seorang Warga Kepri Mengaku Ditolak Tukar Uang Logam 8 Kilogram, BI Dalami Kasusnya
BATAM – Seorang warga Kepulauan Riau (Kepri) mengaku mengalami penolakan saat hendak menukarkan uang logam seberat 8 kilogram di Bank Indonesia ...
News13 Desember 2024 20:16
Kalla Toyota Wakili Indonesia Raih Kemenangan di Kontes CDKE Asia Pacific 2024 dengan Inovasi Layanan Pelanggan
MAKASSAR – Kalla Toyota kembali mengharumkan nama Indonesia dengan meraih kemenangan dalam ajang Customer Delight Kaizen Evolution (CDKE) Asia P...
News13 Desember 2024 20:08
Mercure Makassar Nexa Pettarani Gelar Lit The Christmas Tree
MAKASSAR – Suasana Natal yang penuh kasih dan kebersamaan, Mercure Makassar Nexa Pettarani menggelar acara Lit The Christmas Tree pada Jumat, 13...
News13 Desember 2024 18:27
Keanekaragaman Budaya Indonesia Era 80 an Semarakkan Malam Tahun Baru Vasaka Hotel 
MAKASSAR – Menuju penghujung tahun 2024, Artotel Wanderlust kembali mempersembahkan program akhir tahun bertajuk Serenata Akhir Tahun yang berfo...