Gubernur Sulsel, H Syahrul Yasin Limpo bersama Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, Wawali, Supomo Guntur, dan Busrah Abdullah pada upacara HUT Makassar di Lapangan Karebosi.
MAKASSAR -Â Â Sebanyak 17 orang tokoh Sulawesi Selatan memperoleh penghargaan dari Pemerintah Kota Makassar dalam rangka HUT Makassar ke-405.
Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Jumat mengatakan, penghargaan yang diberikan kepada 17 tokoh Sulsel itu merupakan wujud dari terima kasih pemerintah atas jasa-jasa para warga yang ikut membangun dan mencitrakan kota Makassar.
“Begitu besar peranan mereka dalam membangun dan mencitrakan Kota Makassar hingga ke kancah internasional karena dengan sumbangsih mereka sehingga Makassar bisa menjadi seperti sekarang ini,” ujarnya.
17 tokoh Sulsel yang mendapat penghargaan diantaranya, yakni, keluarga almarhum Mayjen (Purn) Andi Mattalatta yang menjadi pembina olahraga legendaris Sulsel, keluarga almarhum Ali Walangadi yang menjadi pencipta logo Pemerintah Kota Makassar.
Almarhum H Fadeli Luran pendiri Dana Islamic Centre Immim (Ikatan Masjid dan Mushallah), Andi Nani Sapada pencipta tari legendaris, Ramang pemain sepak bola legendaris, Iin Yusuf Madjid dari Yayasan Anging Mammiri pencipta kreativitas budaya lokal.
“Semua tokoh yang memperoleh penghargaan ini memberikan perubahan besar pada kota Makassar yang kita cintai ini dan tentunya sumbangsih mereka tetap dilestarikan dan dipakai hingga saat ini,” katanya.
Dalam kesempatan itu, wali kota memberikan apresiasi yang besar kepada warga Makassar atas partisipasinya dalam membangun dan memajukan kota Makassar sehingga Makassar menjadi salah satu kota yang diperhitungkan di dunia.
Kemajuan Kota Makassar ini kata Ilham, sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kota dalam menjadikan Makassar sebagai kota dunia yang berlandaskan kearifan lokal.
“Kemajuan Makassar sesuai dengan visi misi pemerintah kota yakni menjadikan Makassar sebagai kota dunia dengan berlandaskan kearifan lokal,” katanya.
Menurutnya, pencapaian Makassar ini juga menjadi titik awal untuk lebih memajukan Makassar menjadi kota dunia dengan berlandaskan kearifan lokal yang mempunyai banyak keanekaragaman adat dan budaya serta menjadikan Makassar sebagai salah satu tujuan wisata dunia.
Diungkapkannya, salah satu pencapaian Kota Makassar menjadi kota dunia yakni dengan melakukan Revitalisasi Pantai Losari yang dilakukan sejak 2008 dan menjadi prototipe konsep mitigasi dan adaptasi dari beberapa daerah pesisir di Indonesia serta negara-negara berkembang.
Ilham Arief Sirajuddin mengatakan, revitalisasi Pantai Losari yang dilakukannya itu untuk mengantisipasi abrasi pantai yang sudah masuk ke Kota Makassar.
Karena itu, pihaknya berinisiatif melakukan revitalisasi pantai losari agar tidak menimbulkan dampak yang lebih besar seperti abrasi pantai dan pencemaran laur akibat buangan 14 kecamatan yang langsung bermuara pada pantai losari.
Bukan itu saja, kata Ilham, jauhnya abrasi pantai yang sudah masuk ke kota Makassar menjadi masalah bagi pemerintah karena besarnya kegiatan masyarakat pada wilayah pantai yang sudah menjadi ruang publik bagi masyarakat.
“Kita tidak pernah membayangkan jika revitalisasi pantai losari yang kita lakukan itu akan menjadi prototipe di Indonesi khususnya wilayah pesisir pantai,” ucapnya. (ant)
Komentar