Logo Lintasterkini

Kaum Ibu Makassar Dibekali Bahaya Seks Bebas dan Narkoba

Muh Syukri
Muh Syukri

Selasa, 10 November 2015 23:46

Acara seminar mengenai bahaya seks bebas dan narkoba.
Acara seminar mengenai bahaya seks bebas dan narkoba.

MAKASSAR – Anggota Komisi IX DPR RI dari fraksi Partai Demokrat, Aliyah Mustika Ilham, menyelenggarakan seminar sehari mengenai bahaya seks bebas dan narkoba terhadap generasi muda, di Menara Bosowa, Selasa (10/11/2015).

Seminar ini dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengadirkan ratusan kaum ibu sebagai peserta.

Aliyah yang juga merupakan istri mantan Walikota Makassar periode 2004-2014, Ilham Arief Sirajuddin, mengatakan, generasi muda harapan adalah harapan bangsa dan negara. Masa depan Indonesia sangat bergantung kepada kualitas generasi muda.

Kualitas generasi muda ditentukan pendidikan di dalam keluarga. Ibu memiliki peran yang sangat penting dalam membentengi keluarga dari pengaruh buruk yang mempengaruhi pola pikir anak.

Olehnya, kaum ibu perlu mendapat pembekalan untuk mengantisipasi pengaruh buruk pada anak terutama dalam mengantisipasi bahaya seks bebas dan narkoba.

“Ibu adalah benteng dalam keluarga, maka kaum ibu perlu memahami cara untuk membentengi keluarga dari pengaruh buruk yang dapat merusak anak,” ungkapnya.

Sementara itu, dr. Aisah Dahlan, sebagai pemateri seminar, mengatakan bahwa narkoba dapat mempengaruhi dan merusak jaringan pada otak. Umumnya penyebab anak mengkonsumsi narkoba diakibatkan karena kurangnya perhatian orang tua.

Dihadapan ratusan peserta seminar dari kaum ibu, Aisyah menyampaikan ciri-ciri para pecandu ganja. Seperti suka tertawa walaupun tidak lucu, kehilangan keseimbangan, nafsu makan meningkat drastis, mata merah dan kantung mata tebal.

“Jika ada ciri-ciri seperti ini maka kemungkinan positif, jika tidak ditolong maka dapat membuat pecandunya bisa sakit jiwa”

Dia juga mengungkapkan bahwa rokok merupakan salah satu jenis narkoba karena mengandung zat adiktif. Banyak perokok yang bertahan sampai saat ini karena dulu belum pernah mendengar seminar tentang bahaya rokok. Olehnya, peran orang tua perlu menghindarkan generasi muda agar menjauji rokok.

“Dari semua narkoba, rokok paling susah berhentinya, ” ungkapnya.

Seminar tersebut juga menghadirkan tiga mantan pecandu. Mereka menceritakan pengalaman pertama kali saat mengkonsumsi narkoba.

Salah satu pecandu, Adel, mengatakan, pertama kali dirinya mengenal narkoba saat duduk dibangku sekolah pada salah satu pesantren di jawa timur. Mulanya dia mengaku tidak mengetahui bahaya obat terlarang tersebut. Pergaulan bebas membuat dirinya mudah dihasut oleh teman sekolahnya untuk mengkonsumsi barang haram tersebut.

“Dulu pernah saya pakai ganja, inex, alkohol,” ungkapnya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News12 Juli 2025 18:17
Indosat Perkuat Kehandalan Jaringan di Event Beautiful Malino 2025
GOWA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand IM3 dan Tri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pariwisata lokal d...
News12 Juli 2025 17:37
Komdigi Prakarsai AI Center of Excellence- Indosat, Cisco dan NVIDIA untuk Perkuat Daya Saing AI Nasional
JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) secara resmi meluncurkan Indonesia’s AI Center of Excellence, ekosistem ...
News12 Juli 2025 12:44
Momentum Harkopnas Ke-78, Wabup Pinrang Launching Koperasi Merah Putih
PINRANG — Wakil Bupati (Wabup) Pinrang, Sudirman Bungi memimpin langsung upacara peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 Tahun 2025 yang...
Hukum & Kriminal12 Juli 2025 12:10
Kejari Pinrang Selidiki Dugaan Tambang Ilegal Yang Beroperasi Tanpa Izin
PINRANG — Kejaksaan Negeri (Kejari) Pinrang melalui Seksi Pidana Khusus (Pidsus) menelusuri aktivitas tambang di wilayah Kabupaten Pinrang iyang...