Logo Lintasterkini

Usai Tembak Mati Istrinya, Dokter Helmi Naik Ojek

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Jumat, 10 November 2017 16:57

Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur, lokasi penembakan korban dr.Lety Sultri.
Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur, lokasi penembakan korban dr.Lety Sultri.

JAKARTA – Pelaku penembakan dokter Lety Sultri (46) di Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur tidak lain adalah suaminya sendiri bernama dr Helmi. Beberapa saat setelah menembak, pelaku meyerahkan diri ke polisi.

Menurut Sunarto (42), saksi penjual bakmie di lokasi, Helmi datang ke tempat praktik istrinya menggunakan jasa ojek online. Tak lama dia masuk, terdengar keributan sekira pukul 14.00 WIB.

“Jadi ada ojek yang memang menunggu. Dia (pelaku) masuk, kemudian ada ribut-ribut dan suara tembakan beberapa kali,” kata Sunarto di lokasi, Kamis, (9/11/2017).

Setelah suara tembakan terdengar, Helmi lantas keluar dari dalam klinik dengan santai. Warga dan pasien sempat panik dan kebingungan. Mereka tidak berani menyapa orang yang keluar itu. Apalagi Helmi tampak menutupi pistol yang dia bawa untuk memberondong istrinya di saku celana.

“Sesudah menembak, dia pergi naik ojek yang sama. Perginya tenang-tenang saja,” ujar Sunarto.

Dokter Lety ditembak mati akibat meminta cerai dengan suaminya, dr. Helmi. Pelaku penembakan kasus ini telah menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya. Sementara jenazah Dokter Lety dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

[NEXT]

Klinik Ditutup

Situasi Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur sepi usai peristiwa penembakan yang menewaskan Dokter Lety Sultri (46). Berdasarkan informasi, klinik yang lokasinya di pinggir Jalan Dewi Sartika itu sepi dari aktivitas.

Klinik tersebut tidak terlihat ada pegawai atau petugas keamanan berjaga di areal sekitar. Hanya ada sejumlah awak media di halaman klinik, yang memang bebas dimasuki.

Bangunan klinik terdiri dari tiga lantai. Selain klinik, bangunan yang sama juga menjadi kantor dari sebuah jasa tour dan travel, Argamas Wisata. Dari luar, hanya ada sebuah ruangan di lantai dua bangunan klinik yang lampunya menyala.

Annur (43), seorang warga yang kediamannya berdekatan dengan klinik, menyampaikan bahwa aktivitas di klinik sudah sepi sejak pukul 17.30 WIB, tak lama setelah jasad dokter Lety dievakuasi oleh Polisi.

“Saya sendiri datang ke sini sejak pukul 15.00 WIB. Saat itu, orang-orang dari dalam klinik berhamburan keluar karena ada penembakan,” ujar Nur.

Menurut Nur, klinik kerap digunakan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk memeriksakan kesehatan mereka sebelum berangkat ke luar negeri. Nur menyampaikan bahwa klinik biasanya beroperasi hingga pukul 17.00 WIB setiap harinya.

“Kalau malam begini memang biasanya sepi seperti ini juga. Hanya kadang-kadang suka ada beberapa pedagang mangkal di depan klinik. Malam ini tidak ada,” ujar Nur. (*)

 Komentar

 Terbaru

News12 Juli 2025 18:17
Indosat Perkuat Kehandalan Jaringan di Event Beautiful Malino 2025
GOWA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand IM3 dan Tri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pariwisata lokal d...
News12 Juli 2025 17:37
Komdigi Prakarsai AI Center of Excellence- Indosat, Cisco dan NVIDIA untuk Perkuat Daya Saing AI Nasional
JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) secara resmi meluncurkan Indonesia’s AI Center of Excellence, ekosistem ...
News12 Juli 2025 12:44
Momentum Harkopnas Ke-78, Wabup Pinrang Launching Koperasi Merah Putih
PINRANG — Wakil Bupati (Wabup) Pinrang, Sudirman Bungi memimpin langsung upacara peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 Tahun 2025 yang...
Hukum & Kriminal12 Juli 2025 12:10
Kejari Pinrang Selidiki Dugaan Tambang Ilegal Yang Beroperasi Tanpa Izin
PINRANG — Kejaksaan Negeri (Kejari) Pinrang melalui Seksi Pidana Khusus (Pidsus) menelusuri aktivitas tambang di wilayah Kabupaten Pinrang iyang...