Lintas Terkini

Pelemparan Molotov di Kost Putri Diduga Persoalan Pribadi

Barang bukti bom molotov yang diamankan Polsek Rappocini.

MAKASSAR – Pelaku pelemparan bom molotov di Perumahan BTN Agraria Blok H/9 pada Selasa (8/12/2015) lalu masih diselidiki aparat Polsek Rappocini. Diduga kuat, aksi pelemparan bom itu ada kaitannya dengan persoalan pribadi salah seorang penghuni kost dengan teman kampusnya.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, salah seorang penghuni kost bernama Anti bermasalah dengan rekan satu kampusnya di Kampus Penerbangan Jalan Sultan Alauddin. Saat ini Anti yang kini menghilang dan tidak berada di kostnya pernah memukul teman kampusnya itu.

Menurut beberapa teman kost Anti yang ditemui Kamis (10/12/2015), pemukulan itu sendiri diduga buntut dari penyebaran video mesum via bbm yang dilakukan rekan kampus Anti. “Pernah Anti cerita ke saya, kalau dia merasa tidak senang dan mau membunuh temannya. Lantaran ada video mesumnya yang disebarkan teman kuliahnya melalui bbm,” ujar Watini Zaitun (19), mahasiswi Poltekkes tetangga kamar Anti.

Sementara penjaga kost bernama Diana (32) mengatakan, jika Anti belum membayar uang kost selama seminggu. “Dia (Anti) masuk kost pada akhir bulan November. Namun saat saya tagih dia belum mau bayar dengan alasan setelah lulus dalam ajang pencarian bakat pada audisi academy 3 Indosiar,” urai Diana.

Sebelum kejadian pelemparan bom molotov, ungkapnya, ada enam orang mendatangi tempat kost putri tersebut dengan wajah yang diliputi kemarahan mencari Anti. Saat ini diduga Anti menghilang dan diperkirakan melarikan diri di kampung halamannya di daerah Palopo di rumah orangtuanya.

Kuat dugaan para pelaku pelemparan bom molotov ada kaitannya dengan persoalan Anti bersama rekan kampusnya di Kampus Penerbangan jalan Sultan Alauddin.

Sejauh ini pihak aparat Polsek Rappocini masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terkait kasus tersebut. “Kami masih terus mengembangkan kasus ini. Adapun informasi yang ada didata dari para saksi akan ditampung untuk dianalisa lebih lanjut,” ujar Panit II Reskrim Ipda Nurtjhayana. (*)

Exit mobile version