MAKASSAR – Ketua Yayasan Bhakti Bumi Persada yang membina Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Wira Bhakti Makassar, Andi Mustaman dikenal sebagai sosok yang rajin berbelanja kebutuhan sehar-hari di pasar tradisional. Aman, sapaan akrab Andi Mustaman tak sungkan untuk mengganti peran istrinya tersebut.
Dalam kebiasaannya ini, Aman tidak hanya berbelanja semata. Namun, ia selalu menyempatkan untuk berdiskusi dengan para pedagang mengenai permasalahan yang dihadapinya.
Salah satu masalah yang menjadi momok pedagang yakni semakin sepinya pembeli karena warga lebih memilih berbelanja di pasar modern. Mantan legislator DPRD Sulsel dua periode ini mengaku punya solusi mengenai permasalahan tersebut. Dimana muaranya adalah untuk lebih mensejahterakan para pedangang pasar tradisional agar mampu bersaing dengan pasar modern.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan penataan dimana meningkatkan fasilitas di pasar tradisional. Sehingga baik pedagang atau pun pembeli nyaman berada di pasar tradisional.
“Selama ini pasar tradisonal dikenal sebagai tempat yang bejek, jorok dan lainnya. Jadi harusnya pasar tradisional dibuat nyaman, pembeli bisa nyaman berbelanja sehingga dagangannya menarik,” ujar Aman di Makassar, Selasa, (10/1/2017).
Aman tak menampik saat ini banyak warga yang malas berbelanja di pasar tradisional karena faktor infrastruktur yang kurang baik dan mengenai faktor keamanan.
“Nah makanya nanti fasilitasnya harus ditingkatkan agar konsumen tertarik berbelanja di pasar tradisional. Tidak boleh lagi ada citra negatif terhadap pasar tradisional,” ucap dia.
Selain faktor infrastruktur, menurut Aman, salah satu kelemahan pasar tradisional dibanding pasar modern adalah mengenai persaingan harga. Kata dia, pasar modern lebih gencar melakukan promo produk sehingga lebih bisa menarik konsumen.
“Sebetulnya bisa dibuat kolaborasi bersinergi tanpa harus saling dihadap-hadapkan. Nah itu butuh pemerintah turun tangan untuk memastikan kehadiran mereka bisa bersinergis karena pangsa pasarnya berbeda,” kata jelas Aman. (*)