LUWU – Untuk meredam terjadinya aksi balas dendam atau konflik susulan, Jumat (10/2/2017) malam, Kapolres Luwu AKBP Ahmad Yanuari Insan didampingi sejumlah perwira di jajarannya, Danramil dan Kepala Desa setempat, mendatangi rumah Nardi (35). Lokasi rumah korban Nardi di Dusun Topongo, Desa Awogading, Kecamatan Lamasi, Kabupaten Luwu.
Almarhum Nardi merupakan korban penganiayaan yang tewas di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ia tewas diduga dianiaya oleh pelaku Zainuddin (55), Jumat (10/2/2017) sekira pukul 21.00 Wita.
Kedatangan orang nomor satu di jajaran Polres Luwu tersebut ke rumah korban, sekaligus untuk mengucapkan belasungkawa. Serta memberikan pemahaman terhadap para keluarga korban dan tetangganya untuk tidak membuat aksi balasan.
“Mohon bapak, ibu dan masyarakat lainnya agar dapat memberikan kesempatan kepada kami dari pihak Kepolisian untuk melakukan proses hukum menangani kasus ini. Jangan ada aksi pertikaian dengan kejadian ini, karena ada proses hukum yang akan menyelesaikannya. Insya Allah, kami akan menuntaskannya sesegera mungkin,” janji dan pesan Ahmad Yanuari Insan kepada keluarga besar serta tetangga korban.
Namun sebagai langkah antisipasi, Ahmad Yanuari juga menempatkan personil gabungan Polres Luwu dan satu Peleton BKO Brimob untuk berjaga di TKP hingga situasi betul-betul sudah dianggap aman dan terkendali. Untuk diketahui, korban tewas setelah terjadi perseteruan sengit dengan terduga pelaku.
Kejadian itu berawal saat korban yang berboncengan sepeda motor dengan temannya bernama Kandek (44 tahun), warga Desa yang sama dengan korban melintas di depan rumah terduga pelaku, Zainuddin dalam kondisi mabuk berat usai menenggak minuman keras (miras). Pada saat pelaku dan korban berpapasan, saat itu terjadi kesalahpahaman yang menjadi pemicu awal terjadinya perselisihan yang berbuntut korban tewas di TKP.
Sementara terduga pelaku yang juga mengalami luka serius tebasan parang dari korban, sempat dilarikan ke Puskesmas Lamasi Luwu. Namun terduga pelaku akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Sawerigading Palopo untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif. (*)