PAPUA – Dalam pemberian pelayanan kesehatan dan lainnya kepada masyarakat di Kabupaten Asmat, masih membutuhkan banyak tim medis. Sehingga dalam melakukan pelayanan dan pendampingan dapat mencakup di seluruh wilayah Asmat. Hal tersebut disampaikan Kasrem 174/Anim Ti Waninggap, Kolonel Kav Ketut Adi Suasta Putra kepada tim yang baru datang seperti dari Unhas beserta tim dan rumah zakat.
Penyampaian itu dipaparkan Kolonel Kav Ketut Adi Suasta Putra pada rapat evaluasi pendampingan terhadap masyarakat yang telah kembali setelah menjalani perawatan campak dan gizi buruk, Jumat (9/2/2018).
Dikatakannya, Papua membutuhkan orang yang mau tinggal dan mengabdi, bukan hanya yang datang sebentar hanya buat membuat dokumentasi sekedar untuk pencitraan lalu pergi.
“Itu namanya bukan membantu mengurangi beban masyarakat Asmat, tapi justru berusaha mencari keuntungan dengan mengeksploitasi penderitaan rakyat Asmat,” ujar Ketut Adi.
Dalam pemberian pelayanan kesehatan dan lainnya kepada masyarakat di Kabupaten Asmat membutuhkan orang orang yang mau tinggal dalam waktu yang lama. Bukan malah sebaliknya hanya datang sesaat, lalu kembali. Sehingga dalam melakukan pelayanan dapat berkesinambungan, lebih efektif dan efisien.
“Siapapun yang datang ke Agats untuk memberikan bantuan atau pelayanan kesehatan kepada masyarakat boleh saja. Namun diharapkan untuk melapor ke posko dan dapat saling bekerjasama dengan Satgas Kesehatan KLB campak dan gizi buruk. Hal ini penting karena kita butuhkan adanya data yang terpusat secara satu pintu, sehingga informasi yang disampaikan ke masyarakat tidak simpang siur. Disamping itu, faktor keamanan adalah hal yang paling penting, bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan tentunya aparat keamanan juga yang sibuk,” pesan Ketut.
Pada kesempatan yang sama, Ketua tim dari perwakilan Universitas Hasanudin, Prof. Idrus Paturusi mengatakan, setelah membaca geografi dan sumberdaya yang ada di Kabupaten Asmat, pihaknya menawarkan beberapa hal. Upaya yang dilakukan Tim Unhas ini dengan membawa 7 dokter spesialis yang akan tinggal selama 1 bulan di Kabupaten Asmat. Tim ini juga berencana akan mengirimkan residen-residen senior untuk melakukan rotasi dari tim yang datang terlebih dulu.
“Selain itu Unhas merupakan institusi pendidikan, pihaknya menawarkan jika ada tenaga kesehatan yang masih D3 (Diploma 3) dan berkeinginan melajutkan pendidikan, kami menawarkan program ke jenjang S1,” kata Prof Idrus Paturusi lagi. (*)