BPDPKS Salah satu Sponsor FGD Kemitraan Petani Kelapa Sawit di Sulsel

MAKASSAR – Forum Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) telah selesai di Sulawesi Selatan (Sulsel). Acara yang berlangsung selama dua hari ini menelorkan berbagai optimisme terhadap para petani sawit di Sulsel dan sekitarnya.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menjadi salah satu sponsor FGD yang bertajuk Kemitraan Petani Kelapa Sawit di Sulsel ini. Sunari selaku Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS dalam sambutannya pada FGD mengatakan bawah program pemerintah akan cepat mencapau tarhet dengan adanya acara seperti ini.
“Kita harapkan dengan acara ini program-program yang sudah di buat pemerintah bisa dengan cepat mencapai target,” ujarnya di Hotel Harper Jumat (9/4/2021).
Sementara itu, Ketua Apkasindo Sulsel, Badaruddin Puang Sabang menjelaskan, Apkasindo Sulsel ingin mendorong peningkatan harga Tandan Buah Segar (TBS). Sebab saat ini, harga TBS di Sulsel terendah secara nasional.
Dijelaskan, sejauh ini, harga TBS pada Maret hingga April di Sulsel dibandrol dengan Rp1.610 per kilogram. Harga ini jauh dari wilayah lain seperti di Kalimantan Timur, yakni Rp2.014 per kilogram.
Kemudian di wilayah Riau harga TBS per kilogram seharga Rp2.240. Di wilayah Jambi seharga Rp2.242. Sedangkan tertinggi di wilayah Sumatera Utara, yakni Rp2.360 per kilogramnya.
Badaruddin mengakui kemitraan kelapa sawit di Sulsel belum berjalan dengan baik. Sehingga kesetaraan harga masih belum jelas. Makanya, ia berkomitmen untuk meningkatkan harga TBS di Sulsel.
“Kita ingin mencari kenapa susah dinaikkan. Salah satu faktor utama itu adalah rendemen. Kita akan bahas dan cari solusinya pada diskusi nanti (rangkaian pelantikan),” ujarnya.
Dia menargetkan, harga TBS di Sulsel bisa tembus Rp2.000 atau lebih. Akan tetapi, ia berharap ada kesepakatan antara sesama petani kelapa sawit, terutama dalam kesetaraan harga. (*)