MAKASSAR – Aksi unjukrasa di Kota Makassar berakhir ricuh, Senin (11/4/2022) petang. Sedikitnya empat orang yang diduga sebagai provokator bentrokan diamankan aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel.
Bahkan salah seorang demonstran yang diamankan polisi terlihat mengalami luka di kepala dan berdarah. Ia kemudian dibawa aparat kepolisian untuk diamankan.
Penangkapan keempat orang itu dilakukan polisi usai melakukan penyisiran di Jalan Urip Sumoharjo, dan Jalan AP Pettarani. Diduga pelaku yang diamankan masih bertambah.
Baca Juga :
Kanit 1 Turjawali Samapta Polda Sulsel, Iptu Asfada yang ditemui di lokasi mengatakan, sebelumnya ada dua yang diamankan. “Ia diduga provokator dan diamankan oleh anggota,” ujarnya.
Usai diamankan dua orang, polisi kembali mengamankan dua orang lainnya di Jalan Ap Pettarani. “Yang diamankan diduga provokator dan membawa anak panah,” tambahnya.
Hingga pukul 21.00 wita, bentrokan antara polisi dan mahasiswa masih terjadi di beberapa lokasi di Makassar. Antara lain di Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan AP Pettarani.
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang brutal. Sementara itu, massa melempari polisi dengan batu dan sebagian juga melepaskan anak panah.
Sebelumnya, aksi demo 11 April mahasiswa ini bagian dari seruan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus Kota Makassar pun turun melakukan unjuk rasa.
Dalam aksinya massa mahasiswa membawa sejumlah tuntutan terkait kondisi sosial, ekonomi, hingga pemerintahan di Indonesia, termasuk menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden atau presiden 3 periode. (*)
Komentar