Pj Gubernur Sulsel Pangkas 3000 Perda yang Hambat Perijinan

MAKASSAR – Pejabat Gubernur Sulsel, Dr Soni Sumarsono menegaskan, dirinya sudah memangkas sekitar 3000 Peraturan daerah (perda) yang dinilai dapat menghambat perijinan di daerah ini. Upaya itu dilakukan sebagai tindak lanjut perintah Presiden Joko Widodo.
Hal itu dia tegaskan saat menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ke-46, sekaligus silaturahmi dan buka puasa bersama, Minggu, (10/6/2018). Kegiatan itu dilaksanakan Badan Pengurus Daerah HIPMI Sulawesi Selatan di Ball Room Sandeq C Hotel Clarion Makassar.
“Sebanyak tiga ribu lebih Perda yang menghambat proses perijinan sudah saya pangkas berdasarkan perintah Presiden Jokowi,” tandasnya.
Sejumlah undangan yang turut hadir diantaranya Pj Gubernur Sulsel, Dr Soni Sumarsono dan pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan lainnya, Pejabat Pemerintah Kota Makassar serta sejumlah undangan lain. Ketua Umum BPD HIPMI Sulsel periode 2017-2020, Herman Heizer mengatakan, pengusaha yang tergabung dalam HIPMI adalah para pengusaha muda yang tidak mementingkan dirinya sendiri.
Ketua HIPMI Sulsel, Herman Heizer mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk sinergitas sesama anggota HIPMI dalam merajut kebersamaan, silaturahmi dan empati kepada sesama. Buka puasa bersama ini juga dihadiri oleh para senior HIPMI, Pengurus dan kader kader muda HIPMI.
Pj Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono menyampaikan dukungan kepada Pengurus HIPMI yang berada di seluruh Indonesia. Menurut dia, semestinya para Gubernur di seluruh Indonesia selalu merapatkan diri kepada HIPMI yang ada di masing-masing Provinsi di Indonesia.
Diungkapkan Soni, dirinya menjabat Gubernur di Sulawesi Selatan ini selama dua bulan terakhir, semua berjalan dengan baik. Pada kesempatan ini, Pejabat Gubernur Sulsel ini menyatakan memberikan dukungan penuh kepada HIPMI.
Ia berharap, kedepan HIPMI mempunyai program yang bisa menjadi soul window, artinya selama 46 tahun ini, apa HIPMI pernah membuat desa binaaan? Setidaknya selama lima tahun dibuatkan program seperti kampung binaaan HIPMI.
“Jadi kalau ada tamu internasional datang, tentu bisa memperlihatkan soul window, bisa dijadikan destinasi wisata pengusaha muda. Tentu juga bermanfaat bagi para pelajar hingga bisa belajar di kampung HIPMI. Dan saya mendukung penuh HIPMI, tinggal mencari lokasi kampung yang mana mau dibuat. Ini akan jadi sejarah pertama di Sulawesi Selatan jika ada kampung HIPMI. Tapi harus dibahas bersama dan akan saya siapkan tim untuk mendukung program tersebut,” ujar Soni Sumarsono.
Disampaikan pula, HIPMI harus kreatif dan responsif terhadap segala bentuk perubahan. Ditegaskan Soni, dirinya sama sekali tidak mempunyai kepentingan etnis dan politik di Sulawesi Selatan.
“Saya ingatkan, jangan sampai moment-monet politik seperti akan dilaksanakannya Pilkada serentak tanggal 27 Juni nanti, justru akan memisahkan kita. Jadi, jangan sampai itu terjadi. Dan pada kesempatan ini, saya mengucapkan dirgahayu HIPMI yang ke-46 tahun, semoga selalu tumbuh berkembang,” tutupnya. (*)
Penulis : Slamet