MAKASSAR — Angka Reproduksi Efektif (Rt) penularan Covid-19 di Kota Makassar mulai menunjukkan kenaikan. Tembus di angka 1,45.
Rt tersebut tercatat pada (10/6/2021). Kenaikan ini sudah mulai terjadi selama sepekan terakhir. Dari sebelumnya berada di Rt 0,80 pada (4/6/2021).
Setelah itu, Rt Makassar kembali mengalami kenaikan menjadi 1,1 pada (7/6/2021). Kemudian naik terus sampai di angka 1,45.
Pakar Epidemiolgi Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Ridwan Aminuddin mengatakan kenaikan Rt ini menjadi catatan buruk dalam beberapa waktu terakhir.
Kata dia, hal ini semestinya menjadi peringatan dini bagi Pemkot Makassar untuk lebih memperketat Kota Makassar. Pasalnya standar saat ini dinilai masih lemah.
“Secara umum, peningkatan kasus yang ada sekarang adalah alarm keras buat Pemkot untuk segera meningkatkan daya tempurnya. Bukan hanya wacana Makasar Recovery, tapi segera kawal Makassar untuk memenuhi indikator standar yang direkomendasikan,” ucapnya.
Indikator yang dimaksud adalah angka testing, tracing, dan disiplin masyarakat yang saat ini masih lemah.
“Standar sekarang sangat buruk, Rt Makassar 1,45 itu sangat buruk,” lanjutnya.
Dia juga meminta pemerintah serius menangani dugaan varian baru yang mulai menghantui sejumlah daerah, sebelum kasus terlanjur menyebar.
Semisal kasus Apartemen Sudirman yang dalam sepekan berlipat hingga 100 kasus. Hal ini menurutnya berbahaya jika kasus yang menyebar adalah varian baru.
Terpisah Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengaku upaya penjejakan telah dilakukan lewat Covid Hunter. Kasus yang saat ini terjadi menurutnya masih dalam penanganan.
“Jadi bayangkan kalau tidak ada Covid Hunter ta, saya kan suruh hunt termasuk tempat makannya apa semua, kejar itu semua,” tutur Danny.
Danny juga mengaku telah mengatensi lolosnya sejumlah pekerja luar daerah yang masuk ke Makassar.
“Saya sudah komplain, saya punya kursus itu kan dengan Mendagri, saya komplain itu, bagaimana orang bisa lolos 237 orang, setengahnya positif lewat bandara,” ujarnya.(*)