MAKASSAR – Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI sekaligus Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsle), Zudan Arif Fakrulloh, mewakili Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menghadiri peresmian gedung baru Universitas Terbuka di Makassar, Rabu (10/7/2024).
“Bapak Menteri Dalam Negeri menyampaikan salam bahagia untuk Bapak Ibu semua karena saya anak buah langsung beliau. Beliau Kepala Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP), beliau merangkap Mendagri dan Kepala BNPP,” kata Zudan.
Menurut Zudan, sistem pendidikan sekarang yang sudah sangat terbuka menguntungkan penyelenggaraan pemerintah daerah. Karena tolak ukur di dalam indeks pembangunan manusia minimal ada tiga, yakni kesehatan, pendidikan, dan pendapatan masyarakat.
Dia berharap, untuk sektor pendidikan mampu meningkatkan statistik pendidikan agar S1 dan S2 Indonesia bisa mengajar di berbagai negara lainnya, minimal di Asia Tenggara.
“Pasalnya, lulusan S1, S2 dan S3 masih kurang dan dengan dibukanya jenjang S2 secara masif tanpa kelas ini akan meningkatkan statistik pendidikan di Sulawesi Selatan. Terima kasih sudah membangun di Sulawesi Selatan,” ucapnya.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, menyampaikan keberadaan Universitas Terbuka sudah lebih 40 tahun dan sudah saatnya dilakukan revitalisasi.
“Dan penting dilakukan branding agar tidak dilihat sebagai tempat kursus. Mungkin bisa diubah menjadi Universitas Terbuka Negeri atau Universitas Terbuka Indonesia, supaya diyakini ini adalah kampus negeri. Seperti yang dikatakan Bapak Gubernur Sulsel tadi, agar perkuat branding dengan menggunakan alumninya yang berprestasi,” ucapnya.
Rektor Universitas Terbuka Makassar, Ojat Darojat, menyampaikan bahwa berdasarkan UUD 1945 mengenai hak untuk mendapatkan pendidikan bagi masyarakat yang tinggal di daerah tertinggal, perguruan tinggi tatap muka hanya memungkinkan jika mereka datang ke ibu provinsi.
“Ini dinilai sangat sulit bagi saudara yang harus membangun kekuatan ekonomi mereka, harus menangkap ikan sambil kuliah, mereka harus bertani sambil kuliah. Sehingga, Universitas Terbuka didesain agar seluruh komponen bangsa punya kesempatan untuk masuk perguruan tinggi, tanpa harus meninggalkan domisilinya. Mereka harus bisa masuk perguruan tinggi tanpa hambatan ekonomi, karena Universitas Terbuka terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat,” terangnya.