BALI – Pelaku penyerangan dan perampasan senjata terhadap seorang anggota Brimob Polda Bali, Brigadir I Bagus Suda Suwarna, Selasa (8/8/2017) siang, di parkiran Ayana Resort and Spa, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali diduga berjumlah tiga orang. Berdasar rekaman CCTV, ketiga terduga pelaku disinyalir warga negara asing (WNA).
“Dari CCTV terpantau ada tiga orang. Yang dua orang naik sepeda motor, satu orang sendiri. Jadi satu boncengan, satu sendiri. Itu yang terpantau,” ujar Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto kepada wartawan di PTIK, Jakarta Selatan, kemarin.
Setelah mengetahui ciri-ciri fisik pelaku dari rekaman CCTV tersebut, polisi sedang mengidentifikasi identitas pelaku. Polisi langsung menutup perbatasan Bali untuk mempersempit ruang gerak pelaku penyerangan tersebut.
Sumber di kepolisian Polda Bali pun membenarkan ciri-ciri pelaku terungkap dari rekaman CCTV yang berada di dua titik. Ketiga terduga pelaku disinyalir merupakan WNA. Disebutkan, mereka datang dengan menggunakan dua unit motor jenis matic. Melihat ketiga warga negara asing tersebut kemudian korban menyapa dan bertanya.
“Korban menyapa dengan Bahasa Inggris ‘where are you go?’. Namun tidak dijawab oleh ketiga turis itu,” beber sebuah sumber. Para terduga pelaku kemudian mendekat, dan korban tak mengingat apa yang terjadi selanjutnya karena sudah tak sadarkan diri.
Korban belum bisa mengingat peristiwa yang menimpanya lantaran masih belum stabil pasca dugaan penyerangan oleh orang tak dikenal. Sementara itu, senjata laras panjang AK 101 beserta satu unit magasen juga hilang.
[NEXT]
Kapolda Bali Pimpin Tim
Polda Bali masih terus melakukan penyelidikan kasus dugaan penyerangan dan perampasan senjata milik anggota Brimob yang bikin geger ini. Sejak Rabu(9/8/2017), sejumlah petugas gabungan melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara.
Bahkan Kapolda Bali, Irjen Polisi Petrus Reinhard Golose mendatangi lokasi kejadian didampingi Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo, Dansat Brimob Polda Bali, Kombes Pol Laksana, Dirkrimum Polda Bali, Kombes Pol Sang Made Mahendra Jaya, dan Wadir Reskrimsus Polda Bali, AKBP Ruddy Setiawan.
Polisi melakukan pengecekan di sisi kanan Ayana Resort, yang merupakan lokasi ditemukannya korban tak sadarkan diri oleh seorang satpam. Irjen Golose pun tampak mengamati lokasi kejadian tersebut cukup lama. Kemudian jenderal bintang dua asal Sulawesi Utara ini masuk ke dalam resort tanpa memberikan keterangan kepada awak media yang sudah menunggu sejak lama.
Kapolda kemudian memberi keterangan terkait kasus ini ketika ditemui usai menghadiri pembukaan Sanur Village Festival 2017 di Maisonettee Area, Segara Beach, Sanur, Denpasar. Irjen Golose menyatakan bahwa dirinya yang memimpin langsung pengungkapan kasus tersebut.
Disebutkan, saat ini tengah dilakukan proses analisa baik dari Inafis dan Labfor Forensik. Terdapat dua metode yakni metode induksi crime scene processing. Kemudian metode kedua deduksi yakni proses dengan informasi-informasi yang ada dari intelejen maupun lainnya.
“Kita berharap partisipasi dari masyarakat untuk hal ini bisa kita ungkap bersama. Yang paling penting biasanya motif pelaku menyasar polisi. Polisinya akan dibunuh tetapi ini tidak. Sasarannya memang adalah senjata,” ungkap Irjen Golose.
Terkait adanya kemungkinan kasus penyerangan ini dilakukan teroris, Kapolda dengan tegas menyangkalnya. Sementara mengenai tiga terduga pelaku yang menyerang, ia mengatakan pelaku masih dianalisa. Saat ini ada beberapa orang dalam proses dua metode tersebut.
“Belum tahu identitasnya. Kalau bisa, kita temukan dalam waktu dekat,” tambahnya. (*)


Komentar