MAKASSAR — Kebakaran hebat terjadi di permukiman padat penduduk, Jalan Kompleks Lepping, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Rabu (11/8/2021). Sebanyak 95 rumah hangus terbakar.
Dugaan sementara, kebakaran tersebut terjadi akibat kompor meleduk dari salah satu rumah warga. Api diperkirakan mulai menyambar rumah warga pada pukul 10.00 Wita.
Dalam kejadian ini, kurang lebih 22 armada pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk menjinakkan api. Armada tersebut dilaporkan delapan kali bolak-balik untuk mengambil stok air.
Baca Juga :
Plt Kepala Dinas Damkar Makassar, Hasanuddin mengatakan, kebakaran terjadi di lokasi padat penduduk. Makanya, api dengan cepat menyambar rumah-rumah lain di sekitarnya.
“Kita turunkan 95 personel untuk memadamkan api. Ada 95 atap (terbakar). Karena padat penduduk makanya cepat sekali menyambar rumah-rumah lain,” kata dia, kepada awak media.
Ia menuturkan, penyebab kebakaran ini akibat kompor meleduk. Salah seorang warga diduga sedang memasak lalu meninggalkannya. Sehingga tanpa sadar api sudah menyambar rumahnya.
“Api kita kuasai sekitar pukul 12.30 Wita. Dalam kebakaran ini untuk sementara kita tidak temukan korban jiwa,” pungkasnya.
Sebelumnya, seorang warga bernama Samsia (23) mengaku sempat memasak saat kebakaran itu. Ia mengaku, api diduga berasal dari rumah Daeng Nipa.
“Waktu itu, sementara memesakki dan keluar cerita. Tidak lama kemudian karena asyik cerita, saya sampaikan bahwa lihat masakanmu karena ada bau gosong,” ujar Samsia.
Selanjutnya, Daeng Nipa tidak langsung pergi memadamkan. “Mungkin karena panik, dia tidak memadamkan api tapi hanya menangis dan berteriak minta tolong,” tambahnya.
Tidak lama berselang, terdengar seperti suara ledakan. Api pun muncul dan membakar rumah yang rata-rata terbuat dari kayu.
“Terdengar suara ledakan dan saya lari tinggalkan barang-barang. Rumahku bersebelahan dengan rumah Dg Nipa,” terangnya lagi.
Masih kata Samsia, rumah yang ditempati Daeng Nipa adalah rumah kontrakan dan dia baru enam bulan menempati rumah tersebut.(*)
Komentar