Oknum TNI Diduga Teror Petinggi Partai Gerindra, Pangdam XIV/Hasanuddin Beri Penjelasan

Oknum TNI Diduga Teror Petinggi Partai Gerindra, Pangdam XIV/Hasanuddin Beri Penjelasan

MAKASSAR – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, akhirnya angkat bicara mengenai kasus lima oknum TNI  diduga teror politisi Gerindra, Harmansyah. Kejadian yang berlangsung di Jalan Tamangapa Raya 3, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, tersebut kini tengah dalam proses hukum.

Dalam keterangannya kepada media, usai menghadiri acara Tudang Sipulung bertema “Ciptakan Pilkada Serentak yang Damai di Sulsel 2024” di Cafe Agung, Makassar, Selasa (10/9/2024), Mayjen Bobby memastikan bahwa kelima oknum TNI yang terlibat sudah ditindak sesuai prosedur hukum.

“Semua diproses sesuai aturan yang berlaku. Kita sedang melihat sejauh mana situasinya, dan jika ada informasi lebih lanjut, akan kami sampaikan,” ujar Bobby kepada awak media.

Meski tidak menjelaskan detail mengenai proses hukum yang sedang berjalan, Bobby mengonfirmasi bahwa kelima oknum TNI tersebut telah ditahan. “Iya, mereka sudah ditahan,” ungkapnya singkat.

Kronologi Teror Oknum TNI 

Kasus oknum TNI diduga teror ini bermula ketika video CCTV yang memperlihatkan sejumlah pria berpakaian loreng, mirip seragam TNI, tersebar di media sosial. Dalam rekaman tersebut, para pria tersebut terlihat mendatangi rumah Harmansyah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gerindra Sulsel. Saat kejadian, Harmansyah dilaporkan tidak berada di rumah.

Aksi tersebut bukan hanya mengundang kecemasan, namun juga dikecam karena salah satu dari pria berseragam TNI tampak mengacungkan senjata api ke arah rumah dua lantai milik Harmansyah, yang disaksikan oleh warga sekitar, termasuk anak-anak.

TNI Tegas Menindak Oknum yang Terlibat

Kasus teror ini mencuat di tengah persiapan Pilkada serentak 2024 di Sulawesi Selatan. Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun menegaskan komitmennya untuk menindak tegas setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota TNI. Ia memastikan tidak ada kompromi terhadap tindakan yang merusak citra institusi TNI, terlebih dalam konteks politik dan keamanan menjelang pemilihan umum.

Sementara itu, publik menanti langkah lanjutan dari pihak berwenang terkait proses hukum terhadap oknum-oknum yang terlibat. Aksi teror di rumah politisi ini menjadi perhatian serius, terutama menjelang Pilkada 2024 yang diharapkan berlangsung aman dan damai. (*)