Logo Lintasterkini

Waspada Penjualan Hewan Kurban Rawan Penyakit

Muh Syukri
Muh Syukri

Kamis, 11 Oktober 2012 09:03

Hewan kurban di Makassar
Hewan kurban di Makassar

Hewan kurban di Makassar

MAKASSAR -  Penjualan hewan kurban di sejumlah lokasi Kota Makassar, Sulawesi Selatan menjelang Idul Adha 1433 Hijriyah perlu diwaspadai karena rawan penyakit.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kelautan, Perikanan Pertanian, Perikanan, dan Peternakan (KPPP) Makassar, Syaiful Saleh di Makassar, Rabu (10/10/2012).

“Hewan ternak yang diperjualbelikan untuk kurban di sejumlah titik jalan kami tidak jamin kesehatannya. Kami baru bisa menjamin setelah dilakukan proses pemeriksaan,” tuturnya saat diskusi terbuka disalah satu Warkop.

Dia menyarankan agar seluruh hewan ternak yang dijual di pasaran memeriksaan kesehatan sebelum di pasarkan. Mangingat para peternak lebih menjajakan hewan ternaknya di ruas-ruas jalan agar menarik pembeli.

Selain itu, program Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Tamangapa, lanjutnya, telah memberikan kebijakan pemeriksaan gratis yang sebelumnya dikenakan biaya Rp7.000 perekor.

Syarat hewan kurban secara umum dikatakan sehat, lanjutnya, setelah melalui proses pemeriksaan kesehatan sebelum dilakukan penyembelihan oleh dokter hewan atau paramedis kesehatan di bawah pengawasan dokter hewan.

“Tidak cacat, cukup umur, tidak kurus berkelamin jantan tidak dikebiri, buah zakar masih lengkap dan bentuknya simetris. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah, hewan kurban itu memiliki jaminan layak potong berupa hasil pemeriksaan sample darah dari Dinas KPPP Makassar,” paparnya.

Kepala Bidang Peternakan Dinas KPPP Makassar Julistiawaty menambahkan, pihak saat ini tengah melakukan pengawasan penyakit ‘anthrax’ dengan menerjunkan 30 orang 3 diantaranya tenaga medis kesehatan.

“Kalau nanti ditemukan ada hewan mengidap penyakit anthrax di RPH, maka segera diisolasi selama 40 hari, tetapi kami hanya memeriksa hewan di RPH saja bukan yang ada di jalanan,” katanya.

Kendati demikian pihaknya mengharapkan agar peternak memeriksaakan hewan kurban sebelum di lepas di pasaran, sehingga penyakit pada hewan kurbana bisa terdeteksi sakit atau sehat.

“Kami siap saja melakukan pemeriksaan, tetapi kami sayangkan masih ada transaksi jual beli hewan tanpa melalui tes kesehatan. Apalagi sudah memasuki H-1 Idul Adha yang jumlahnya sudah mencapai ratusan, apakah hewan itu sehat atau sakit,” katanya. (ant)

 Komentar

 Terbaru

News30 November 2023 16:27
Simulasi Aksi Unras Di PLN UP3 Pinrang Diwarnai Insiden, Satu Tameng Polisi Pecah
PINRANG, — Sebagai upaya mengantisipasi adanya kejadian tidak diinginkan saat terjadi Unjuk Rasa (Unras) pemadaman listrik, PLN UP3 Pinrang mela...
News30 November 2023 16:13
Pj Gubernur Sulsel Ajak Kepala Daerah Turun Lapangan Cek Harga Pangan Jelang Nataru
MAKASSAR – Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, bersama Wali Kota Makassa...
Politik30 November 2023 12:05
Idris Kadir Awali Kampanye di Selayar, Langsung Datangi Takabonerate
SELAYAR – Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Demokrat untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan 1, Brigjen Pol (Purn) Drs Idris K...
News30 November 2023 10:48
Perguruan Tinggi Muhammadiyah ITB Ahmad Dahlan dan Unilever Indonesia Jalin MoU
TANGERANG – Perguruan Tinggi Muhammadiyah Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Jakarta (dahulu bernama Akademi Bank Muhammadiyah, Sekola...